NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Untuk atasi banjir di Trenggalek, Bendungan Bagong mendesak untuk segera dibangun. Anggota DPRD Jatim Kholiq mengatakan pihaknya berharap penyelesaian waduk Bagong segera terselesaikan. Meski saat ini penyelesaiannya terkendala pengadaan tanah.
“Kami minta segera terealisasi waduk tersebut karena sangat dibutuhkan masyarakat setempat,” jelas mantan wabup Trenggalek ini saat dikonfirmasi di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Dikatakan politisi PKB ini adapun manfaat dari pembangunan bendungan Bagong tersebut antara lain untuk mereduksi banjir dengan retensi 13,59 Persen dan penurunan 25,5 m/det. “ Penyediaan kebutuhan air untuk irigasi seluas 977 Ha yaitu suplesi di Bagong 831 Ha dan peningkatan kapasitas irigasi di Kecamatan Pogalan seluas 146 Ha,” jelasnya.
Diungkapkan oleh Kholiq, berdasar data yang dihimpun BBWS Brantas terdapat 1.500 bidang yang disiapkan untuk pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek dan 1.124 diantaranya telah diukur.
“Dari jumlah bidang yang telah dilakukan pengukuran, 57 bidang menunggu salinan putusan. Lalu 140 bidang sudah dilakukan apprasial, 296 bidang sudah disepakati daftar normatifnya bersama masyarakat, 83 bidang berupa daftar nominatif sudah diumumkan serta 548 bidang masih berupa peta bidang. Sedangkan 376 bidang sisanya yang belum diukur, ditargetkan selesai April 2021,” jelasnya.
Sekedar diketahui,kabupaten Trenggalek mendapatkan alokasi mega proyek strategis nasional yakni pembangunan bendungan Bagong. Proyek bendungan yang diperkirakan menelan anggaran 1,6 triliyun rupiah ini areanya meliputi desa Sumurup dan Sengon kecamatan Bendungan. Sesuai perkiraan, pembangunan bendungan yang difokuskan untuk pengendalian banjir dan pariwisata ini rampung di tahun 2021.
Selain itu, terkait waktu pelaksanaan pemindahan rumah warga untuk kebutuhan konstruksi, direncanakan pada Juni 2021 sebanyak 38 rumah dilanjutkan 107 rumah pada Agustus 2021 mendatang. (setya)