Politik

Ulama Dianiaya, Deddy Mizwar Ajak Masyarakat Ikut Jaga Ulama

NUSANTARANEWS.CO – Dua kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap ulama dalam sepekan terakhir di Jawa Barat menjadi perhatian tersendiri bagi calon gubernur Jawa Barat (Jabar), Deddy Mizwar. Kepada wartawan, 6 Februari 2018 di Bandung, Demiz sapaan akrab Deddy Mizwar meminta untuk waspada.

Sebab ia menilai penganiayaan yang mengakibatkan Ustadz Prowoto meninggal dunia, dianggapnya sebagai modus tertentu. Bagi Deddy, dua kejadian dialami Kiai Umar Basri dan Ustadz Prawoto merupakan hal yang janggal.

“Waspada, ini bisa jadi modus dan yang disasar adalah para ulama. Ini ada apa,” ujar Demiz.

Atas kejadian itu, Wakil Gubernur Jabar ini meminta kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga ulama, agar kejadian memilukan terhadap ulama tidak terulang kembali di Jabar.

“Jangan hanya aparat penegak hukum yang waspada, tapi masyarakat juga. Di mana ulama hidup di antara kita, baik di masjid atau pesantren, kita jaga di tengah kita,” ungkapnya.

Dirinya sedikit menyangsikan perihal para pelaku penganiayaan ulama yang secara kebetulan dikabarkan mengalami gangguan kejiwaan. “Belum tentu gila juga,” kata dia.

Baca Juga:  Relawan Millenial dan Generasi Z Jawa Timur Janjikan Suara Tebal Untuk Khofifah-Emil di Pilgub

Sebelumnya tak kurang dari sepekan, dua kasus penganiayaan terhadap ulama terjadi di Jawa Barat. Pertama penganiayaan menimpa pimpinan pondok pesantren Al Hidayah (Santiong), Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kiai Umar Basri, 27 Januari 2018. Seusai shalat Subuh, Kiai Umar Basri (ajengan Emon) diserang oleh orang tidak dikenal. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Kasus kedua, dialami oleh Ustadz Prawoto pada Kamis pagi, 1 Februari 2018. Ustadz Prawoto meninggal dunia pada sore harinya akibat dipukul oleh Asep Maptuh dengan menggunakan pipa besi (linggis) di bagian kepala. (*)

Pewarta: Almeiji
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3