NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan ada dua pendekatan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir intoleransi. Pertama adalah mengurangi ketidakadilan.
Lukman menilai, perilaku tidak toleran atau intoleransi seringkali muncul sebagai reaksi atas ketidakberdayaan dalam menghadapi ketidakadilan melalui jalur normal. Orang tidak percaya dan tidak sabar lalu mengambil jalan pintas dengan cara kekerasan untuk menyelesaikan itu.
“Menjadi tugas kita semua untuk meminimalisir semua praktik ketidakadilan di semua sektor kehidupan, tidak hanya ekonomi, tapi juga sosial, hukum dan budaya,” ungkap Lukman di Jakarta, Selasa (6/2/2018).
Kedua lanjut Lukman, penguatan pendidikan dan wawasan. Menurutnya tindakan intoleran dilakukan karena faktor wawasan dan pengetahuan yang sempit hingga berdampak pada klaim kebenaran.
“Karena wawasan yang sempit, orang lalu menganggap dirinya paling benar, menyalahkan pihak lain dan mentolerir tindakan kekerasan. Di sini diperlukan penguatan pendidikan,” terangnya. (*)
Editor: Romandhon
