Tugas Prajurit TNI Semakin Komples di Era Peperangan Baru

Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013, untuk meningkatkan profesionalisme Prajurit TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Gabungan. Foto: Dok. Koarmabar
Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013, untuk meningkatkan profesionalisme Prajurit TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Gabungan. Foto: Dok. Koarmabar

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ruang atau dimensi dan metode peperangan baru dinilai telah terbentuk seiring dengan berkembangnya dunia politik, ekonomi, dan tan teknologi global.

Demikian dinyatakan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono. Untuk itu, Panglima Hadi menegaskan bahwa tugas TNI saat ini dan ke depan akan semakin kompleks.

“Tugas TNI tidak lepas dari berbagai tantangan saat ini maupun di masa depan yang semakin kompleks,” kata Panglima Hadi seperti dikutip dari keterangan persnya, Sabtu (6/10/2018).

Menurut Hadi, krisis ekonomi yang diikuti dengan ketegangan percaturan politik global, membawa ketidakpastian dan kekhawatiran dalam menjangka prospek masa depan.
“Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, juga membawa dampak disruptif, diantaranya di bidang informatika, siber, komunikasi, transportasi, biomolekuler, militer, ruang angkasa dan lain sebagainya,” jelasnya.

Dalam mencermati perkembangan di masa kini dan memperhatikan tantangan-tantangan di masa depan, lanjut Hadi, TNI harus terus mentransformasi diri. TNI, kata dia, harus menjadi kekuatan militer yang profesional, andal, dan berkapabilitas dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman serta gangguan yang ada.

“Pembangunan TNI yang terstruktur dalam Rencana Postur TNI dan Rencana Strategis (Renstra) TNI pada tahun 2018 telah mencapai 61,9 persen target Minimum Essential Force (MEF). Diharapkan pada akhir tahun 2019 akan mencapai 72 persen seperti target pemerintah pada akhir Renstra 2015-2019,” terang dia.

Hadi pun menekankan kepada seluruh prajurit TNI di mana pun berada dan bertugas untuk mempertahankan dan meningkatkan soliditas TNI serta kemanunggalan TNI dengan rakyat. Itu perlu dilakukan agar TNI selalu menjadi pemersatu dan perekat bangsa. Ia juga meminta kepada prajurit TNI untuk memantapkan netralitas TNI, baik sebagai individu maupun satuan dalam pelaksanaan Pemilu tahun 2019.

“Janganlah terpancing emosi dan upaya-upaya melibatkan diri dalam mendukung kelompok tertentu selama pentahapan Pemilu,” tegas Hadi.

Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.

Exit mobile version