Berita UtamaLintas NusaSpiritualTerbaru

Tradisi Resik Makam: Masyarakat Sumenep Jaga Kebersihan dan Hikmah Spiritual Menyambut Ramadan

Tradisi Resik Makam: Masyarakat Sumenep Jaga Kebersihan dan Hikmah Spiritual Menyambut Ramadan
Foto: Masyarakat Desa Jaddung Kecamatan Pragaan saat melakukan resik makam

NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Menyambut bulan suci Ramadan, masyarakat Desa Jaddung Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep tetap menjaga tradisi resik makam atau bersih kubur sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur. Senin, 11 Maret 2024.

Kegiatan membersihkan pemakaman umum, yang merupakan bagian dari resik makam, dilakukan secara gotong royong untuk memastikan kebersihan dan kesejahteraan tempat peristirahatan terakhir.

Resik dilaksanakan menjelang bulan suci Ramadan, kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat yang dengan penuh kesadaran bahu-membahu membersihkan pemakaman umum dari rumput dan tumbuhan liar. Warga gotong royong umumnya merupakan ahli waris atau keturunan langsung dari mereka yang telah meninggal dunia.

Setelah selesai membersihkan pemakaman, masyarakat Desa Jaddung melanjutkan dengan kegiatan tahlil dan istigosah bersama. Tujuan dari tahlil dan istigosah untuk mendoakan para ahli kubur di pemakaman tersebut, dengan harapan agar berkah dan doa yang diucapkan mengalir kepada anak cucu mereka.

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

“Kegiatan resik makam merupakan tradisi yang sudah berlangsung sejak turun temurun, warga kompak membersihkan pemakaman, karena mareka berharap barokah dari para sesepuh yang sudah meninggal,” ucap Muhammad.

Menurut Muhammad, tradisi resik makam bukan hanya sekadar kegiatan membersihkan, tetapi juga menjadi momen spiritual dan kebersamaan bagi masyarakat Sumenep secara umum. Dengan penuh keikhlasan, mereka berupaya mempertahankan dan merawat warisan budaya ini sebagai wujud penghormatan kepada leluhur serta memperkuat ikatan kekeluargaan dalam menyambut bulan suci Ramadan.

“Kegiatan resik kubur yang dilakukan warga setiap tahun menjelang bulan puasa bentuk warisan budaya dari nenek moyang kita,” ucapnya. (mh)

Related Posts

1 of 83