NUSANTARANEWS.CO, Boven Digoel – TNI juga harus bisa jadi guru. Beragam keahlian harus bisa dimiliki oleh prajurit yang ditugaskan untuk menjaga daerah perbatasan. Setelah sebelumnya menjadi tenaga kesehatan, kini, Satgas Yonif Mekanis 516/CY itu juga dituntut untuk bisa menjadi guru bagi para pemuda yang tinggal di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Dengan penuh kesabaran Satgas di bawah kendali Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin itu mengajar di sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Arimop, Distrik Arimop, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Rabu (12/8).
Danpos Arimop, Serka Diduk yang ditunjuk untuk menjadi guru pengajar di sekolahan itu mengatakan jika sebelumnya, pihaknya telah berkoordinasi terlebih dulu dengan pihak SMPN setempat. “Kita saling bekerjasama dalam memberikan ilmu maupun wawasan. Sehingga, proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Selain pembinaan karakter, dirinya juga memberikan pembekalan bela negara, patriotisme dan semangat nasionalisme. “Itu harus dimiliki oleh generasi muda di perbatasan ini. Sehingga, mereka memiliki jiwa patriotisme dan cinta tanah air (NKRI),” bebernya.
Alhasil, upaya itupun diapresiasi oleh Dansatgas Yonmek 516, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin. Dihubungi melalui via seluler miliknya, Letkol Radhi menuturkan jika keterlibatan personelnya dalam proses belajar mengajar itu, ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah perbatasan. “Terutama meningkatkan segi SDM masyarakat,” pungkasnya. (Kapendam V/Brawijaya).