NUSANTARANEWS.CO, Cianjur – Jajaran TNI dan warga membantu mendirikan rumah untuk keluarga Bakri (50), di Kampung Kiarapayung RT 02/06, Desa Tamansari, Kecamatan Haurwangi, Sabtu (9/2/2019). Semula keluarga Bakri yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak mengalami keterbelakangan mental. Mereka hidup di tengah sawah dan cukup jauh dengan warga.
Bakri tinggal bersama istrinya Aisyah (45), dan anaknya Jujun Junaedi (10).
Satu keluarga tersebut awalnya mengalami gangguan jiwa, sekarang sudah dalam tahap penyembuhan setelah dilakukan pengobatan oleh Yayasan Welas Asih.
Mereka tinggal di rumah semi permanen berukuran 5 x 2,5 meter.
Ketua RT 02 Hana (40), mengatakan, keluarga Bakri tinggal di rumah peninggalan orangtuanya.
Dandim 0608 Cianjur, Letkol INF Rendra Dwi Ardhani, mengatakan, pihaknya akan membantu membangun rumah keluarga Bakri.
“TNI dan warga merencanakan pembangunan rumah Bakri di lokasi yang baru berada di sekitar pemukiman warga. Selama ini tempat tinggal di area tengah prawahanan jauh dari tetangga,” kata Rendra.
Rencananya Selasa (12/2/ 2019) Bakri beserta Aisyah akan dirujuk ke RS Jiwa Marjuki Mahdi, Bogor, untuk meedapatkan penanganan medis yang difasilitasi oleh RT setempat, Kepala Desa, dan aparat terkait.
Menurut keterangan Kepala Desa Agus Sumarna, sebenarnya Bakri tidak termasuk keluarga tidak mampu karena, lahan tanah yang ditempatinya dan sebidang tanah sawah seluas 750 meter adalah miliknya merupakan harta warisan dari peninggalan orangtuanya.
Bakri diduga mengalami dugaan keterbelakangan mental dan pernah dievakuasi oleh lembaga welas asih (Sukabumi) untuk penanganan gangguan kejiwaan, pada tanggal 28 Desember 2018, hingga sekarang masih dalam tahap pengobatan, ditangani oleh Dinas kesehatan setempat.
“Pada awal Januari 2018 Danramil bersama Babinsa sudah berkoordinasi dengan Muspika dan Kepala Desa Ramasari untuk mmbangunkan rumah tinggal secara gotong royong dan sebagian dananya dianggarkan dari Dana Desa serta sumbngan dari donatur. Danramil sudah memberikan bantuan kepada keluarga akri berupa beras dan mi instan,” kata Rendra. (*)
Editor: Romandhon