Hankam

TNI Angkatan Laut Akan Dapat Tambahan Dua Kapal Penyapu Ranjau Canggih Buatan Jerman

TNI Angkatan Laut akan dapat tambahan dua kapal penyapu ranjau canggih buatan Jerman.
TNI Angkatan Laut akan dapat tambahan dua kapal penyapu ranjau canggih buatan Jerman/Gambar: MAN ES

NUSANTARANEWS.CO, Berlin – TNI Angkatan Laut akan dapat tambahan dua kapal penyapu ranjau canggih buatan Jerman. Kedua kapal itu akan dibuat oleh pembuat kapal Jerman Abeking and Rasmussen berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani pada 29 Januari 2019 dengan Kementerian Pertahanan Indonesia. Kontrak juga meliputi desain dan konstruksi untuk dua kapal penyapu ranjau atau mine countermeasures vessels (MCMV), berdasarkan laman abeking.com

MCMV baru itu merupakan versi modifikasi dari kapal penyapu ranjau kelas Frankenthal yang saat ini melayani angkatan laut Jerman, Turki, dan Uni Emirat Arab.

Kapal dengan panjang panjang 62 meter ini dilengkapi dengan sonar pemburu ranjau yang canggih, kemampuan meluncurkan sebuah rigid hull inflatable boat (RHIB) serta kendaraan tanpa awak pemburu ranjau.

Pemburu ranjau baru Angkatan Laut Indonesia akan menggunakan mesin ramah lingkungan yang dipasok oleh MAN Energy Solutions. Sebuah mesin yang dirancang memang untuk memenuhi persyaratan emisi gas buang terbaru dan masa depan, mesin ini menggunakan sistem SCR yang sangat kompak dan fleksibel yang memungkinkan perancang kapal untuk mengoptimalkan ruang di kapal secara maksimal.

Baca Juga:  DanSub Den Pom AD Nunukan Tegaskan Netralitas TNI di Pilkada Adalah Harga Mati

MAN Energy Solutions telah dipilih sebagai pemasok oleh Abeking & Rasmussen untuk mengirimkan paket propulsi hibrida bagi dua pemburu ranjau yang dipesan oleh Angkatan Laut Indonesia.

MAN Energy Solutions sendiri adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Augsburg, Jerman yang juga merupakan anak perusahaan mobil Volkswagen Group. MAN Energy Solutions sendiri merupakan hasil penggabungan MAN Diesel dan MAN Turbo yang dibentuk pada 2010.

Menurut MAN ES, baru-baru ini konstruksi pembangunan kapal sudah mulai dikerjakan. Pesanan ini sekaligus menambah penggunaan mesin 12V175D-MM lainnya yang sudah beroperasi di beberapa kapal patroli Angkatan Laut Indonesia.

“TNI AL sudah berpengalaman mengoperasikan kapal patroli yang dilengkapi mesin 12V175D-MM,” menurut anak perusahaan Volkswagen itu,

Tahun lalu, MAN juga memenangkan pesanan untuk enam belas unit 175D untuk empat korvet yang sedang dibangun untuk Angkatan Laut Finlandia dan paket propulsi lengkap untuk dua kapal patroli lepas pantai yang sedang dibangun di galangan kapal Haifa untuk angkatan laut Afrika yang dirahasiakan.

Baca Juga:  Dan Lanal Nunukan Tegaskan TNI Akan Semakin Manunggal Dengan Rakyat

Seperti yang diinformasikan, setiap kapal akan menampilkan paket propulsi hibrida MAN lengkap, dengan dua mesin 12V175D-MM yang menghasilkan 2.220 kW pada 1.900 rpm, sistem baling-baling kembar Alpha CPP termasuk sistem kontrol propulsi Alphatronic 3000 untuk manuver yang efisien dan fleksibel dan AKA sistem PTI hybrid untuk operasi senyap saat berburu ranjau dengan penggerak listrik murni dengan kecepatan rendah selama operasi.

TNI Angkatan Laut pada tahun 1990-an memperoleh dua pemburu ranjau dari Belanda yang dikenal sebagai kelas Pulau Rengat yang merupakan modifikasi dari kelas Tripartit yang dikembangkan oleh angkatan laut Belgia, Prancis, dan Belanda. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,052