NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebuah penelitian terbaru menyebutkan meningkatnya emisi karbon dioksida dapat menyebabkan penurunan kemampuan otak para pekerja di seluruh dunia. Disebutkan, meningkatnya kadar karbon dioksida dapat mempengaruhi konsentrasi dan pengambilan keputusan tenaga kerja global.
Penelitian ini dilakukan para akademisi dari University College London (UCL). Mereka menemukan bahwa jumlah gas rumah kaca yang lebih tinggi di atmosfer dapat mempengaruhi kemampuan ingatan, konsentrasi, dan pengambilan keputusan.
“Peningkatan CO2 di tempat kerja kurang ventilasi yang baik diketahui membuat karyawan lebih lamban dan kurang berhasil menyelesaikan tugas,” kata penelitian tersebut seperti dikutip The Independent, Selasa (11/12/2018).
Dikatakan, perubahan iklim berpotensi menciptakan gangguan intelektual, menjadi masalah yang jauh lebih luas dalam beberapa dekade ke depan. Tim UCL mengatakan bukti menunjukkan bahwa kinerja kognitif manusia menurun dengan meningkatnya kadar CO2.
“Mengingat kemungkinan meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfer pada akhir abad ke-21, dampak langsung emisi CO2 antropogenik pada kinerja kognitif manusia mungkin tidak dapat dihindari,” ujar para peneliti UCL.
Peneliti UCL mempublikasi hasil penelitiannya di Building Service Enginering. Menurut para peneliti yang tergabung dalam UCL Energy Institute itu, upaya untuk meminimalisasi dampak tingginya emisi karbon kemungkinan akan mengubah cara sistem ventilasi
Memublikasikan temuan mereka di Building Service Engineering, para peneliti di UCL Energy Institute mengatakan upaya untuk meminimalkan dampak itu kemungkinan akan mengubah cara rekayasa ventilasi bangunan dan sistem transportasi.
Tim UCL Energy Institute menjelaskan bahwa penelitian tentang peningkatan CO2 dan kinerja kognitif manusia masih dalam tahap awal. Secara global, masih diperlukan lebih banyak penelitian, kata para peneliti.
Awal tahun ini, sebuah studi oleh Yale School of Public Health menemukan bahwa polusi udara menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. Meskipun kesimpulan didasarkan pada uji nitrogen dioksida dan sulfur dioksida di China, para peneliti membuat jelas hubungan antara polusi udara dan kemampuan kognitif memiliki implikasi global.
“Udara yang tercemar dapat menyebabkan semua orang mengurangi tingkat pendidikan mereka satu tahun, yang sangat besar,” kata ilmuwan Yale, Xi Chen.
Pada Mei 2018, rata-rata tingkat CO2 per bulan di atmosfer mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah yang tercatat melebihi 410 bagian per juta (ppm) untuk pertama kalinya.
(anm/wbn)
Editor: Novi Hildani