Tentang si Bisu
ia hanya meninggalkan kecebong masalalu
yang tak sempat jadi katak,
di depan kematiannya yang merangkak.
satu satunya keabadian yang mampu kuceritakan
: bahwa seorang bisu telah membatukan ruhnya
tanpa sempat meminta maaf, kepada kecebong
yang ia tangguk dan ia goreng. lalu ia makan
ketika putus asa di hari terakhirnya ke sekolah.
2014
Bunga Tidur
aku bertemu kamu di tepian umur,
di pemandian uzur,
di dekat asmaku yang tak ingin mendengkur.
kau katakan ibuku adalah kota impianmu,
dimana kau bahkan tertidur kala jaga, liur serupa doa-doa,
yang mekar di langit senggama.
sejatinya kita tak saling mengenal, kamu mengaku guguran daun jati,
aku mengaku belati yang harum melati.
kau ingin aku enyah, untuk segala alasan entah,
kubilang kau memang payah, mirip ayah yang sifatnya tak tabah.
kupikir kau akan marah, tapi kau menciumku
hingga darahku tambah merah, gairahku tambah darah,
merahku akhirnya murah. kita ingin bercinta,
tapi celaka memberi aba-aba. segera kupasang celana,
segernya mimpi basah di pagi buta.
2016
Sebut Saja Namaku Susu
sebut saja namaku susu, sapi tetanggaku,
sedari dulu tak saling mengganggu, kata ibu;
perah sampai merah puting itu, seperti kau memerah
hingga marah puting ibu, mengeras seperti bongkahan salju.
sebut saja namaku susu, suka putih dan kental melulu,
suka manis dan magis selalu, maka gelantungan di dua
belah susu adalah belahan diriku.
sebab aku ditakdirkan sebagai susu, di antara dua bibir
yang tergelincir atau dua bibir yang berzikir.
sapi tetanggaku, betina nasibmu dan aku jantan
yang bontan tanpa botani yang memancar itu; surga yang lucu.
2016
*Muhammad Asqalani eNeSTe. Kelahiran Paringgonan, 25 Mei 1988. Alumnus Pend. Bahasa Inggris – Universitas Islam Riau (UIR). Pengajar English Conversation di Smart Fast Education – Pekanbaru. Menulis sejak 2006. Puisi-puisinya dijadikan skripsi “Lisensia Puitika Puisi-puisi Muhammad Asqalani; Sebuah kajian stilistika” disusun oleh Raka Faeri (NPM: 086210631. Pernah menjadi Redaktur Sastra Majalah Frasa. Meraih gelar “Penulis & Pembaca Puisi Muda Terpuji Riau 2011”. Puisi-puisinya dimuat di: Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Suara NTB, Minggu Pagi, Fajar Makassar, Riau Pos, Batam Pos, Tanjung Pinang Pos. Sumut Pos, Pos Bali, Lombok Post, Sastra Sumbar, Padang Ekspres, Medan Bisnis, Buletin Jejak, Tribun Sumsel, Waspada, Posmetro Prabu, Metro Riau, Haluan Riau, Koran Riau, Koran Madura, Inilah Koran, Dinamika News, Ruang Rekonstruksi, Majalah Sabili, Majalah Frasa, Majalah Noormuslima (Hongkong), Majalah Sagang, Koran Cyber, KOMPAS.com, Kuflet.com, Detak UNSYIAH, AKLaMASI, Bahana Mahasiswa, dll.
_______________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, dan esai dapat dikirim langsung ke email: [email protected].