Politik

Tendang Caleg Potensial, Ketua DPD PAN Jatim Arogan

dpd pan jatim, pan jatim, masfuk, pan zulkifli hasan, pan hatta radjasa, nusantaranews
Ketua DPD PAN Jawa Timur, Masfuk. (Foto: Setya N/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PAN kubu Zulkifli Hasan yang dikomandani mantan bupati Lamongan Masfuk melakukan bersih-bersih terhadap kubu Hatta Radjasa. Dampak bersih-bersih tersebut memaksa mantan mantan bupati Bojonegoro Sunyoto yang akhirnya pindah ke partai Nasdem.

Padahal, sumbangsih Sunyoto untuk PAN sangat besar terlebih posisi Sunyoto saat ini sebagai wakil ketua umum DPP PAN. Sunyoto hengkang ke Nasdem karena merasa tak cocok dengan suasana di internal PAN yang membuang para kader dan simpatisan PAN yang condong ke Hatta Radjasa.

Aksi bersih-bersih terasa juga saat penyusunan bacaleg PAN di kursi DPRD Jatim. Masfuk dengan arogannya secara terang-terangan menggeser posisi caleg potensial di antaranya Zainul Lutfi dan Khusnul Akib. Zainul Lutfi yang memiliki basis massa besar di Sidoarjo secara tiba-tiba dilengser dapilnya di daerah Pasuruan. Bahkan, Khusnul Akib yang notabene ketua DPC PAN Lamongan akhirnya mengundurkan diri dari pen-caleg-an karena dipindah dapil di wilayah yang tak dikenalnya.

Baca Juga:  Blusukan Pasar di Jember, Cabup Fawait  Sorot Minimnya Tempat Ibadah di Pasar

Sementara itu, menanggapi aksi bersih-bersih pihak Masfuk tersebut, Pengamat politik, Airlangga Pribadi saat dikonfirmasi, Kamis (19/7/2018) menegaskan jika saat ini kelemahan organisasi di partai politik adanya pertikaian di antara elit politik selalu berimbas hingga ke bawah. Di mana para kader yang selama ini sangat dekat dengan para kader dan voter di suatu wilayah, gara-gara pertikaian tersebut terpaksa membangun kembali di dapil barunya. Dan ini sangat merugikan dia terlebih partai.

“Karena untuk membangun sebuah jaringan tidaklah semudah membalik tangan. Perlu waktu bertahun-tahun. Karena itu menjelang pileg, parpol harus berpikir ulang untuk memindahkan kadernya yang potensial ke dapil di mana di tempat baru. Kalau ini dibiarkan tentunya akan merugikan parpol itu sendiri,” ungkap alumnus Unair ini.

Ditambahkannya, belum tentu penggantinya akan mendapatkan dukungan dari rakyat atau voters. Mengingat saat ini masyarakat tidak percaya dengan sejumlah janji, tanpa ada contoh secara riil di masyarakat.

Baca Juga:  Terus Mengalir Dukungan Jelang Coblosan, Khofifah Peluang Besar Menang Tebal di Pilgub Jawa Timur

Pewarta: Setya N
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,051