NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Seorang ahli kurator penelitian asal Australi, Dr. Erich Fitzgerald mengungkap fakta terbaru tentang struktur organ dalam spesies paus purba. Dirinya mengatakan bahwa gigi serta rahang yang dimiliki oleh paus purba dioptimalkan untuk mengiris mangsanya.
Ia menjelaskan bahwa gigi paus purba sangat tajam dan memiliki desain seperti taring singa Afrika dan gigi anjing liar. Gigi jenis ini lanjut dia hanya dimiliki Janjucetus, yakni paus yang hidup di lepas pantai Victoria sekitar 25 juta tahun silam.
Spesies ini adalah bagian dari kumpulan spesies purba yang pada masa kini telah mengalami evolusi menjadi paus baleen modern seperti paus biru, paus kanan dan humpback.
Penemuan dan klaim tentang bentuk dan fungsi gigi Janjucetus tersebut membuat teori yang selama ini dipegang di dunia yang mengatakan bahwa gigi paus prasejarah berbentuk seperti gigi anjing leopard terbantahkan. Teori tersebut merupakan teori yang dieksplorasi oleh Darwin dalam karyanya On the Origin of Species tentang evolusi pada paus.
Fitzgerald mengatakan bahwa teori yang dikemukakan oleh Darwin saat itu mungkin apa yang ia ilustrasikan hanyalah sasaran hipotesis untuk menggambarkan teorinya tentang evolusi. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai ‘cerita linear yang rapi’ tentang bagaimana paus mengembangkan baleen untuk bertahan.
Baca Juga:
Dua Fosil Mamalia Terbang Purba Ditemukan di Cina
Fosil Rakun Raksasa Mengherankan Ilmuwan
Penelitian baru ini pertama kali diterbitkan di Biology Latters yang intinya adalah sebuah teori alternatif bahwa paus adalah predator kejam yang kemudian dalam evolusinya mereka ‘kehilangan’ gigi tajam mereka.
“Mereka mulanya adalah pembunuh, kemudian mereka menjadi penghisap dan berakhir menjadi pengayak atau penyaring,” kata Fitzgerald menambahkan.
Fase menghisap mungkin terdengar aneh namun kita perlu ketahui bahwa banyak mahluk laut termasuk lumba-lumba dan paus sperma yang secara efektif berburun dengan menghisap mangsanya. Mereka melakukan hal tersebut dengan membuka mulutnya yang dapat menciptakan ruang hampa udara dan menyebabkan mahluk kecil tertarik ke mulut mereka.
Mengenai proses perubahan tersebut secara sederhana dijelaskan bahwa pada masa awalnya, paus memiliki gigi tajam dan memangsa hewan lainnya seperti predator yang dapat merobek daging dengan giginya seketika. Kemudian, mereka mulai berburu dengan menyedot atau menghisap mangsanya, seiring berjalannya waktu gigi mereka kemudian mengalami penururunan dari segi ukuran dan area mulut lainnya seperti langit-langit gusi dan lainnya berkembang menjadi apa yang saat ini kita kenal dengan baleen.
Editor: Gendon Wibisono