NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tingginya harga cabai di Jawa Timur mengundang keprihatin Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Jatim. Pasalnya, berdasarkan data Dinas Pertanian di Jatim terjadi stok cabai sebesar 1.635 ton di mana jumlah tersebut masih dikatakan cukup melimpah. Tapi kondisi surplus tersebut tak ditunjang dengan harga murah melainkan justru mahal dengan kisaran antara Rp 50-60 ribu/kilo.
“Kami minta dibuat kebijakan strategis dari pemerintah untuk menurunkan harga cabai ini. Ini sangat meresahkan masyarakat,” kata anggota Komisi B DPRD Jatim Mohammad Alimin saat ditemui di Surabaya, Selasa (24/7/2018).
Pria asal Tulungagung ini mengatakan sebenarnya harga cabai dari petani hanya Rp 15 ribu. Dia menduga, panjangnya jalur distribusi menyebabkan harga cabai terus melambung.
”Kami minta pemerintah memotong jalur distribusi ini,” desaknya.
Politisi asal Golkar ini menambahkan kebutuhan masyarakat akan cabai sangat diperlukan sekali karena adanya ketergantungan masyarakat untuk mengkonsumsi cabai.
“Cabai bisa dikatakan salah satu bagian dari kebutuhan pokok manusia. Makan kalau tak ada rasa pedas saya kira hal tersebut sudah menjamur di masyarakat. Oleh sebab itu saya katakan cabai merupakan bahan kebutuhan pokok,” tutupnya.
Pewarta: Setya N
Editor: Gendon Wibisono