Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Harga Cabai di Jatim Melonjak Tinggi, Agusdono: Ada Dua Penyebabnya

Harga Cabai di Jatim melonjak tinggi, Agusdono: Ada dua penyebabnya.
Harga Cabai di Jatim melonjak tinggi, Agusdono: Ada dua penyebabnya.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Naiknya harga cabai rawit dan besar di sejumlah daerah di Jawa Timur perlu segera diantisipasi guna menstabilkan kembali harga cabai di pasaran.

Menurut anggota Komisi B DPRD Jatim Agusdono Wibawanto mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya harga cabai di Jatim diantaranya pertama ialah tingginya curah hujan yang menimbulkan serangan penyakit pada tanaman dan kemudian berdampak pada penurunan produksi serta mundurnya jadwal tanam.

Di daerah dataran rendah, seharusnya penanaman cabai dilakukan April 2022. “Namun karena curah hujan yang masih tinggi, akhirnya menyebabkan berkurangnya luas tanam,” kata politisi Demokrat ini saat dikonfirmasi, Rabu (8/6).

Tidak hanya ancaman hujan, penyebab kedua ialah serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terhadap komoditas cabai. Pada periode April di Jawa Timur, kata pria bergelar doctor ini, terdapat empat   serangan, yakni hama lalat buah seluas 32,4 hektar, trips seluas 15,55 hektar, dan kutu kebul seluas 2,21 hektare. Sedangkan penambahan serangan penyakit virus kuning seluas 34,03 hektare, Antraknose seluas 12,31 hektare, bercak daun seluas 8,4 hektare, dan layu fusarium 2,5 hektar.

Baca Juga:  Perdana Menteri Thailand Kagumi Manuskrip Al Quran Tertua Asal Aceh

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim Hadi Sulistyo mengatakan bahwa  perkembangan komoditas cabai rawit pada Januari–Maret tahun 2022 luas tanam mencapai 14.562 hektar dengan hasil panen mencapai 164.806 ton dan konsumsi sebesar 218.273 ton/kapita/tahun. Dengan demikian, produksi cabai rawit masih surplus 146.533 ton. Dilanjutkan April sebesar 63% dan prognosa pada Mei menunjukkan bahwa luas tanam cabai rawit yaitu sebesar 6.274 ha dengan sasaran produksi sebesar 104.007 ton sehingga diperkirakan mendapatkan surplus sebesar 91.825 ton.

“Kebutuhan cabai rawit untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kurang lebih sebesar 85%-90% dan kebutuhan industri sebesar 10%-15% dari total produksi. Secara umum masih terpenuhi,” tandas Hadi.

Data Siskaperbapo menunjukkan harga cabai di Jawa Timur mengalami kenaikan, harga rata-rata Jawa Timur untuk komoditas Cabai Rawit Merah per tanggal 7 Juni 2022 sebesar Rp. 84.823,-, meningkat 241,48% (Rp. 59.983,-) dibandingkan harga tanggal 10 Mei 2022 sebesar Rp. 24.840,-  sedangkan Harga rata-rata Jawa Timur untuk komoditas Cabai Merah Besar per tanggal 7 Juni 2022 sebesar Rp. 62.144,-, meningkat 78,58%  (Rp. 27.346,-) dibandingkan harga tanggal 10 Mei 2022 sebesar Rp. 34.798,- (setya)

Related Posts

  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand