NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Lima korban meninggal saat kerusuhan di Rutan Mako Brimob mengalami luka tusuk dan tembakan. Hal ini diketahui setelah kelima jenazah anggota Polri tersebut selesai diautosi, Rabu (9/5/2018). Kini kelima jenazah sudah dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan di kediaman masing-masing.
Kelima anggota Polri yang tewas yaitu Inspektur Satu Yudi Rospuji Siswanto, Brigadir Fandy Setyo Nugroho, Brigadir Satu Syukron Fadhli, Brigadir Satu Wahyu Catur Pamungkas, dan Ajun Inspektur Dua Denny Setiadi.
Baca Juga:
- Polisi Diminta Transparan Terkait Kekacauan di Rutan Mako Brimob
- Diduga Hendak Ikut Berperang di Suriah, Tiga WNI Diamankan di Mako Brimob
- ISIS Klaim Serang Mako Brimob, Segera Pindahkan Ahok ke Lapas Lain
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol M Iqbal menyebutkan lima anggota yang meninggal alami luka dileher akibat senjata tajam. “Lima yang gugur mayoritas disebabkan senjata tajam di leher dan luka tersebut sangat dalam,” terangnya ujarnya saat memberikan keterangan Pers Ruang media, Mako Brimob, Rabu (9/5).
Selain luka di leher, sambung Iqbal, ada satu anggota yang mengalami luka dibagian Kepala akibat tembakan. “Selain itu juga ada luka di dada kanan dan juga luka sekujur tubuh,” katanya.
Tak hanya itu, selain luka kepala dan dada. Lima anggota yang gugur juga terdapat luka di sekujur tubuh seperti disayat. “Jadi teman-teman semua apakah ini perbuatan manusia atau tidak cara seperti ini,” terangnya.
Terkait dengan adanya dugaan cara yang dilakukan terhadap korban mirip seperti yang dilakukan oleh ISIS, Iqbal tidak bisa menjelaskan. “Saya belum tau pasti. Tapi dalam laporan yang dapatkan dibacok dan ditembak dan ada juga luka disekujur tubuh,” jawabnya.
Meski luka yang begitu parah yang menyebabkan gugurnya lima anggota. Pihak kepolisian tetap melakukan cara preventif seperti negosiasi. “Meski luka sangat dalam bagi kami. Tapi kami tetap kedepankan negosiasi karena kami juga masih menghargai nilai kemanusiaan dan hal ini membuktikan bahwa kami tetap mengedepankan dialog,” tuturnya.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: Achmad S.