NUSANTARANEWS.CO – Sepekan terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) genjot kunjungan ke berbagai pihak. Dua hari beruntun (7-8/11) lalu Presiden Jokowi mendatangi dua ormas besar NU dan Muhammadiyah, keesokan harinya ia mengundang 10 ormas Islam ke Istana.
Tak hanya itu, safari Presiden pun terus belanjut kebeberapa markas besar TNI AD. Safari militer Presiden Jokowi dimulai dari Kopassus, Brimob hingga Korp Marinir. Berbagai asumsi publik pun menyuat ke permukaan.
Kaitannya dengan hal itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla merespon positif dengan kunjungan sang Presiden. Ia menilai langkah Presiden Jokowi itu sangat baik untuk membangun kekuatan nasional.
“Konsolidasi dilakukan biar bersatu, bukan konsolidasi untuk katakanlah melawan rakyat. Sama sekali tidak,” ujarnya Senin (14/11/2016) kemarin melalui siaran tertulis.
Lebih lanjut Wapres Jusuf Kalla menambahkan itu sebagai upaya konsolidasi untuk bersatu agar Indonesia aman dan dijauhkan dari konflik yang membawa banyak madharat.
“Mengonsolidasikan unsur-unsur, baik masyarakat, pemimpinnya, tentara untuk bersatu agar negara ini aman dan maju serta tidak terjadi konflik,” imbuhnya.
Menanggapi wacana yang berkembang saat ini, Wapres membantah jika konsolidasi itu didasari oleh ketakutan Presiden Jokowi menghadapi aksi susulan 25 November nanti.
“Saya kira tidak (seperti itu). Hanya tokoh agama memahami masalah bangsa ini yang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Memberikan pemahaman kepada militer. Tentu aparat keamanan agar selalu bersiap mengahadapi hal-hal yang mungkin konflik-konflik internal. Diharapkan itu (konsolidasi) sebagai pengamanan bukan untuk mempertentangkan,” tegasnya. (MK/Nusantaranews)