NUSANTARANEWS.CO, Banda Aceh – Tampung aduan warga, Sulthan Alfaraby minta Pemko Banda Aceh antisipasi begal. Ganasnya kasus begal yang terjadi di wilayah Kota Banda Aceh membuat berbagai pihak khawatir jika kejadian tersebut kembali terulang. Salah satunya disampaikan oleh mahasiswa asal Aceh, Sulthan Alfaraby yang menganggap bahwa kondisi pembangunan di Kota Banda Aceh perlu dibenahi, Senin (9/5).
Sulthan Alfaraby merasa prihatin, jika nantinya kasus begal ini berdampak kepada berbagai sektor di Kota Banda Aceh, karena Kota Banda Aceh selaku Ibu Kota Provinsi Aceh haruslah aman dan nyaman untuk ditempati.
“Kita sangat menyesali kejadian perempuan berinisial S (23) yang menjadi korban begal yang jatuh sampai koma waktu lalu dan kemudian juga kasus pembegalan yang dialami oleh dua mahasiswi sekitar kampus Darussalam. Kasus ini viral. Jangan sampai kasus ini berdampak ke berbagai sektor, sehingga banyak orang yang was-was datang ke Banda Aceh,” ujarnya.
Selain itu, Sulthan Alfaraby menyarankan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh agar segera memperhatikan pembangunan atau pemasangan lampu-lampu untuk publik di wilayah yang gelap. Hal ini diharapkan bisa menepis niat jahat itu kembali terulang dan menjadikan banyak korban lagi.
“Kota Banda Aceh ini kan ramai mahasiswa yang berkuliah di sini, banyak orang yang mencari kerja juga serta banyak pendatang yang ingin menempati kota ini. Tentunya demi keamanan dan kenyamanan, Pemko harus memasang lampu penerangan di wilayah gelap. Ada sejumlah aduan yang masuk ke saya bahwa ada wilayah-wilayah yang gelap dan bisa menjadi rawan kejahatan saat malam,” tambahnya.
Sulthan Alfaraby berharap, dengan pemasangan penerangan di jalan-jalan atau wilayah yang gelap akan menepis niat jahat para kriminal.
“Tentunya ini akan menepis niat jahat seseorang untuk melakukan kejahatan, karena kejahatan terjadi akibat adanya kesempatan. Kesempatan itu jika kita lihat kerap terjadi di wilayah gelap saat malam dan mahasiswi atau perempuan yang jadi korban akibat tak berdaya untuk minta tolong. Harusnya ini menjadi keprihatinan kita bersama,” ajaknya.
Sebelumnya, seperti diberitakan oleh acehnews.id bahwa ada mahasiswi di Banda Aceh berinisial S (23) menjadi korban begal. S terjatuh dari motor hingga koma saat mempertahankan tasnya yang diambil pelaku. Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh kemudian meringkus begal sadis SR (28) di rumah orang tuanya di Gampong Peuniti, Baiturrahman, Banda Aceh. Warga Lheu Blang, Darul Imarah, Aceh Besar merupakan residivis Polresta Banda Aceh.
Kemudian juga diberitakan oleh detik.com bahwa ada kasus pembegalan oleh seorang pria di Aceh ditangkap polisi karena diduga membegal dua mahasiswi di kawasan kampus di Darussalam, Banda Aceh. Tersangka berinisial IR mengaku memakai uang hasil jambret untuk membeli sabu. (SB)