NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kementerian Keuangan Mongolia menerima pinjaman dari Jepang senilai $850 juta untuk membantu menyelamatkan negara yang berbatasan dengan Rusia itu dari keterpurukan perekonomian. Selain Jepang, Dana Moneter Internasional (IMF) juga dilaporkan menggelontorkan dana senilai $5,5 miliar Februari lalu. Begitu pula lembaga-lembaga donor internasional lainnya.
Mongoli adalah negara yang terkurung daratan di Asia Timur, Cina dan Rusia. Berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, dan Republik Rakyat Tiongkok di selatan. Baru-baru ini, Cina mengadakan latihan anti-terorisme di Hulunbuir, Inner Mogolia. Latihan militer anti-terorisme ini dikatakan pemerintahan Cina sebagai wujud komitmennya memerangi terorisme global, terutama di daerah otonom Xinjiang.
Artinya, kondisi Mongolia yang kini tengah tidak stabil perekonomiannya menimbulkan babak baru persetruan antar negara-negara berkepentingan di negara yang pernah diakui Cina itu.
Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi di Mongolia hanya mencapai 1 persen. Itu berarti terendah dalam tujuh tahun terakhir. Selain itu Mongolia juga tengah berjuang keras mempertahankan nilai mata uangnya serta mengelola utangnya setelah investasi asingruntuh dan harga komoditas mengalami penurunan pesat.
“Jumlah ini hampir sama dengan semua pinjaman lunak yang diberikan oleh Jepang ke Mongolia sejak transisi ekonomi demokrasi dan pasar,” kata analis Dale Choi di Mongolia seperti dikutip Reuters. Seperti diketahui, setelah keruntuhan Uni Soviet, Mongolia menganut aliran demokrasi.
Pekan ini Ketua Parlemen Mongolia, Miyeegombo Enkhbold berkunjung ke Tokyo, Jepang guna membahas dana pinjaman sebesar $850 juta tersebut.
Selain Jepang dan IMF, Bank Rakyat Cina juga diketahui menggelontorkan dana senilai 15 miliar yuan ($2,18 miliar) ke Bank Sentral Mongolia. Selanjutnya Jepang dan Korea Selatan rencananya akan menyediakan bantuan tambahan hingga $3 miliar.
Penulis: Eriec Dieda
Editor: Ach. Sulaiman