Ekonomi

Ini Faktor Kunci Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Sepanjang 2019

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto NUSANTARANEWSCO Tri Wahyudi)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: NUSANTARANEWS.CO/Tri Wahyudi)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kekuatan ekonomi Jawa Timur sehingga mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2019.

Menurut Khofifah, kenyataan tersebut patut disyukuri karena menunjukkan baiknya perekonomian di wilayah paling timur Pulau Jawa.

“Kita bersyukur kalau pertumbuhan ekonomi Jatim sangat solid melampaui nasional,” ujar Khofifah di Surabaya, Minggu (29/12/2019).

Eks Menteri Sosial menuturkan, kekuatan ekonomi di Jatim ialah kredit UMKM, perdagangan antar daerah serta perdagangan antar provinsi. Kenyataan ini, kata dia, patut dibanggakan.

“Ini yang patut kita banggakan,” kata dia dalam kegiatan refleksi akhir tahun 2019 tersebut.

Selain itu, kata Khofifah, pada 2019 pertumbuhan misi dagang berjalan sangat optimal. Hal itu tak lepas dari masukan pihak Bank Indonesia (BI) yang menyarankan supaya Jatim membangun korelasi yang cukup sama-sama tingginya pertumbuhan ekonomi dengan 16 provinsi lainnya di Indonesia yang logistiknya dipasok oleh Jawa Timur.

Wanita yang juga Ketua Umum Muslimat NU ini mengatakan ketika daya beli di 16 provinsi tersebut tinggi, tentunya akan memberikan signifikansi pertumbuhan perekonomian di Jatim.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Terima Kunjungan Tim Ekonomi di Perbatasan Sabah

Sementara soal kesejahteraan rakyat, Khofifah mengatakan dalam tahun 2019, pihaknya bersama dengan unsur-unsur terkait telah melakukan bedah rumah dengan total keseluruhan 145.165 unit yang tersebar di seluruh Jatim.

“Bersama Kodam V Brawijaya  telah dilakukan perbaikan rumah mencapai 138.945 unit dan Lantamal V 6.270 unit,” urai Khofifah.

Program perbaikan rumah yang biasa dikenal Rutilahu ini, kata Khofifah, akan dilanjutkan pada 2020, setidaknya masih ada 10 ribu unit rumah yang akan dibangun pemerintah provinsi Jawa Timur dengan menggandeng unsur-unsur terkait.

“Nantinya setelah rumah tidak layak huni (Rutilahu) menjadi rumah layak dihuni. Hal ini akan terus kita lakukan sampai target tersebut tercapai,” papar Khofifah.

Pewarta: Setya W
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,057