Politik

Survei Poltracking: 17,6 Persen Masyarakat Tak Percaya Pemerintahan Jokowi-JK

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Hasil survei Poltracking Indonesia menyebutkan sebanyak 17,6 persen masyarakat Indonesia tidak percaya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Angka 17,6 persen tersebut merupakan gabungan dari kategori Kurang Percaya dan Sangat Tidak Percaya.

Poltracking Indonesia sendiri memaparkan hasil surveinya di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (26/11/2017). Survei ini dilakukan pada 8-15 November 2017 dengan menggunakan metode stratified multistage random dengan 2400 responden minimal usia 17 tahun atau sudah menikah dengan margin error +/- 2% pada tingkat kepercayaan 95%.

Metode pengumpulan data adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner oleh pewawancara yang telah dilatih. Setiap pewawancara bertugas mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan.
Kemudian, kendali mutu survei adalah pewawancara lapangan minimal mahasiswa atau sederajat dan mendapatkan pelatihan (workshop) secara intensif di setiap pelaksanaan survei, serta validasi data sampel dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh melalui data sensus (BPS) terakhir.

Baca Juga:  Tak Netral di Pilkada, LMP Laporkan PPDI Tulungagung Ke Bawaslu

Adapun tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK adalah 55,3 persen Cukup Percaya dan 15,2 persen Sangat Percaya. Dan jika digabungkan antara kedua kategori tersebut mencapai angka 70,5 persen.

Sementara itu, sebanyak 11,9 persen masyarakat menjawab Tidak Tahu atau Tidak Jawab. “Publik yang percaya dengan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden (Joko Widodo – Jusuf Kalla) saat ini (saat survei dilaksanakan) adalah 70.5% (gabungan antara cukup percaya & sangat percaya). Secara kuantitatif, tingkat kepercayaan ini tinggi karena berada di atas 60 persen,” kata Poltracking. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 15