NUSANTARANEWS.CO – Bagi Paulo Freire, pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan dirinya sendiri. Pengenalan itu tidak cukup hanya bersifat obyektif atau subyektif, tapi harus kedua-duanya.
Mari berbicara tentang pendidikan. Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa ketika mereka telah memperoleh pendidikan tinggi: S1, S2, dan S3 maka menjadi layak (pantas) bagi mereka meremehkan, menghina, dan mendzalimi orang lain.
Orang-orang semacam ini tentu tidaklah terdidik sepenuhnya. Dan, tentunya mereka tidak benar-benar memahami hakikat pendidikan.
Sebab, pendidikan bukanlah sekadar dimaksudkan untuk mendidik isi otak. Pendidikan itu sejatinya dimaksudkan untuk memperbaiki tingkah laku. Memperhalus tutur kata, memperlembut sikap pada sesama manusia.
Inilah hakikat atau inti dari pendidikan yang semestinya kita pahami. Orang-orang yang cerdas otaknya, namun buruk budi pekertinya ialah orang-orang yang tidak terdidik.
Mereka boleh jadi menyandang gelar sarjana, master, atau doktor, namun sayangnya mereka ialah “noda” bagi dunia pendidikan. So, mari kita renungkan. Sudah terdidikkah diri kita?
Penulis: Yanuar Arifin
Editor: Romandhon