NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Menteri Dalam Negeri Letnan Jenderal TNI (Purn.) Syarwan Hamid membuat pernyataan terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo.
“Kepada Pak Jokowi, Saya Syarwan Hamid, bukan orang partai, tak berambisi politik, hanya Old Soulders yang tak sudi bangsa ini tercabik-cabik dan posisi Islam disudutkan,” kata Syarwan Hamid dalam pembuka pernyataan terbukanya yang tersebar melalui pesan berantai tidak lama ini.
“Saya saran jangan menangani ummat Islam seperti ini (kemaren dan sekarang), banyak menggunakan cara represif. Dulu Kami sangat hati-hati menghadapi Umat Islam. Beberapa telah Anda lakukan, mengkriminalisasi tokoh islam, memberikan bantuan yang tak adil, membubarkan HTI dengan tuduhan tidak melalui proses hukum (untuk mudahnya gunakan perpu), dan menurut Mendagri akan ada 4 ormas yang nasibnya dengan HTI sama (berani dan sombong amat),” imbuh Syarwan.
Menurut dia jika pola penangan yang dilakukan seperti yang dilakukan sepanjang pemerintahan Jokowi, itu termasuk provokasi terhadap lahirnya tindakan perlawan dari masyarakat.
“Jika cara penanganan seperti ini, berarti Pemerintahan Anda memprovokasi tindakan perlawanan/kekerasan. Stemming bild yang terbangun saat ini secara umum adalah semakin tumbuhnya perasaan kebencian terhadap Pemerintah,” jelasnya.
“Tanyalah Intel Anda tentang kondisi Bangsa ini. Jika ia tak bisa memberkan masukan yang benar, ganti saja, kembalikan Sutioso. (jangan yg Anda angkat Polisi semua, ini akan jadi kerawanan tersendiri). Saya pernah memberikan masukan seperti kepada Kapolri lewat Boy. Dari pengalaman Saya dan Bangsa di masa lalu, tidak ada pemerintahan bisa bertahan, jika tak menjalin hubungan yang harmonis dan Umat Islam. Saya bersyukur jika ini bisa di pertimbangkan, atau mengambil resiko yang fatal,” sambung Syarwan sekaligus akir dari pernyataan terbukanya kepada Jokowi.
Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman