KhazanahRubrika

Soal Generasi Kiwari, Inayah Wahid: Mereka Lebih Senang Disebut Spiritualis Daripada Agamis

Inaya Wahid (kiri) menyampaikan pandangannya pada talkshow Moderasi Beragama, Kamis (24/01). (Foto: Dok. Kemenag/Danyl)
Inaya Wahid (kiri) menyampaikan pandangannya pada talkshow Moderasi Beragama, Kamis (24/01). (Foto: Dok. Kemenag/Danyl)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tokoh Muda Inayah Wahid menilai generasi muda indonesia saat ini atau yang kerap disebut dengan istilah milenial ini sangat tergila-gila dengan kata kebahagiaan. Mereka lebih senang bicara tentang agama yang menyajikan kebahagiaan.

“Daripada disebut agamis, mereka lebih senang disebut spiritualis. Mereka ingin mendengar Agama tidak hanya bicara tentang ketaatan. Tapi juga harus menimbulkan civic values,” kata Inayah Wahid saat menjadi narasumber talkshow bertajuk “Moderasi Beragama untuk Kebersamaan Umat”, di Jakarta.

Generasi Kiwari ini tidak loyal terhadap tokoh. Tapi mereka sangat loyal dengan purpose dan tujuan hidup mereka. “Mereka sejak lahir sudah egaliter. Bentuk organisasi saat ini, mereka tidak berbentuk hirarki lagi. Mereka lebih senang bergabung pada organisasi yang sifatnya tribe (suku),” katanya.

Ini sering kali yang tidak disadari. “Kadang orang bicara, ‘ini tokoh panutan, dan lain-lain’. Itu gak penting untuk mereka,” kata putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid ini.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Ini yang menurut Inayah harus diperhatikan tokoh-tokoh agama, maupun pengambil kebijakan perihal kehidupan keagamaan dalam hal ini Kemenag.

“Kemenag harus bisa membaca kebutuhan mereka. Bila kita ingin masuk ke generasi ini, maka pengajaran agama yang diberikan harus sesuai dengan dunia mereka yang merupakan penduduk asli dunia digital,” pesan Inayah.

Menurutnya untuk dapat masuk kepada generasi kiwari ini, Kemenag perlu melakukan pembaruan dalam pengajaran keagamaan. Selain memanfaatkan teknologi dengan membuat pembelajaran bersifat digital, Kemenag juga dapat membentuk komunitas-komunitas yang dapat menjadi titik persilangan antara agama dengan bidang-bidang yang diminati oleh generasi kiwari.

Untuk itu, Inayah juga menyampaikan bahwa, untuk menyebarkan moderasi beragama pada generasi muda, tokoh-tokoh agama harus mampu mengisi ruang-ruang virtual mereka. Generasi masa kini yang dikenal dengan generasi Kiwari, adalah generasi yang tidak suka mendengarkan nilai agama bicara tentang ketaatan saja.

“Saya akan menyebut bukan generasi milennial. Karena istilah milenial kurang tepat. Saya akan bicara tentang generasi saat ini atau yang dikenal dengan sebutan generasi kiwari,” kata Inayah, dalam talkshow yang diselenggarakan sebagai rangkaian Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama 2019, Jakarta, Kamis (24/01) lalu.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Tutup MTQ ke XIX Tingkat Kabupaten

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,151