Berita UtamaLintas NusaPeristiwaTerbaru

SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang Berempati dan Memberi Santunan Kebakaran Rumah di Kota Lintang Bawah

SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang Berempati dan Memberi Santunan Kebakaran Rumah di Kota Lintang Bawah
SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang berempati dan memberi santunan kebakaran rumah di Kota Lintang Bawah.

NUSANTARANEWS.CO, Aceh Tamiang – Pada hari Rabu, 19 Mei 2021, Keluarga Besar SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang yang terdiri dari guru-guru dan tenaga kependidikan (tendik) ikut berempati dengan menghimpun dana serta pakaian kebutuhan sehari-hari untuk disumbangkan kepada para korban musibah kebakaran rumah di Kota Lintang Bawah Kecamatan Kota Kualasimpang Kebupaten Aceh Tamiang. Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Kepala Sekolah Muttaqin, S.Pd, M.Pd.

Peristiwa kebakaran di daerah yang padat penduduk tersebut terjadi satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, sekitar pukul 11.00 WIB.

Akibat insiden kebakaran tersebut sedikitnya tujuh unit rumah ludes hangus terbakar beserta isinya dan delapan rumah lainnya turut dilalap si jago merah walau tidak sampai habis.

Menurut keterangan masyarakat sekitar lokasi kebakaran, api berasal dari listrik arus pendek (short circuit atau korsleting) pada jaringan instalasi dari salah satu rumah yakni Ibu Nurjanah, api kemudian berkobar dan menjalar ke rumah lainnya dengan cepat disebabkan kontruksi rumah di lokasi tersebut pada umumnya terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.

Baca Juga:  Masuk Cagub Terkuat Versi ARCI, Khofifah: Insya Allah Jatim Cettar Jilid Dua
Foto: Kepala SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang bersama para korban musibah di tenda pengungisan.

Dengan kejadian ini, diharapkan pada lembaga atau instansi terkait untuk lebih peduli kepada rumah-rumah yang sudah berusia dan instalasi listriknya yang sudah melewati batas aman agar segera diganti dengan instalasi baru terutama rumah dengan kontruksi papan.

Salah satu keluarga korban kebakaran Kota Lintang Bawah adalah peserta didik dari SLB Negeri Pembina Aceh Tamiang yang saat ini masih menduduki kelas XC, disebut juga kelas X penyandang grahita atau sebutan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan intelektual dan kognitif yang berada dibawah rata-rata dibandingkan anak pada umumnya.

Pantauan dilapangan, di tenda pengungsian tampak suasana terasa muram, tidak terdengar suara anak-anak bermain dan bercengkerama dengan sanak keluarga – semua masih berduka.

Sejauh ini, menurut pengakuan para korban musibah kebakaran telah mendapat bantuan tanggap darurat dari BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Aceh Tamiang dan bantuan juga terus berdatangan dari yang lain-lainnya. (Thahar BYs)

Related Posts

1 of 3,050