InspirasiMancanegara

Siswa Ini Sukses Rancang Mesin Cuci Ramah Lingkungan

NUSANTARANEWS.CO, Nottingham – Seorang siswa berhasil menemukan trik sederhana untuk mengurangi besar mesin cuci membuatnya lebih mudah bergerak dan ramah lingkungan.

Sebagian besar mesin cuci memiliki blok beton setinggi 25 kg di bagian atas untuk menahan mesin selama siklus putaran. Ini secara signifikan menambah berat alat saat dikirimkan melalui transportasi atau digerakkan dengan tangan.

Tapi perubahan sederhana yang ditemukan oleh tim di Nottingham Trent University, akan menggantikan beton dengan wadah plastik kosong, yang kemudian bisa diisi air untuk bertindak sebagai penyeimbang begitu mesin cuci ditempatkan.

Dilansir The Teleghraph, inivasi yang ditemui siswa tersebut membuat mesin cuci mampu melepaskan beton mengurangi berat alat hingga sepertiga. Perubahan ini tidak hanya akan menghemat tenaga kerja saat memindahkan mesin cuci, tapi akan membuat mereka lebih ringan untuk mengangkut penghematan bahan bakar.

Baca: Pada 2040, Inggris Hentikan Penjualan Mobil BBM

Universitas tersebut memperkirakan penemuan ini dapat menghemat 45.000 ton karbon dioksida pada mesin cuci 3,5 juta yang dijual di Inggris setiap tahunnya. Sebuah mobil baru rata-rata di Inggris memancarkan sekitar 2 ton CO2 setiap 10.000 mil.

Baca Juga:  Eropa Berharap Menjadi "Gudang Senjata Perang" untuk Menyelamatkan Ekonominya

Perubahan sederhana ini dikembangkan sebagai bagian dari proyek akhir oleh sarjana Dylan Knight (22) dengan bantuan profesor teknik Amin Al-Habaibeh.

Knight menguji wadah air sebagai penyeimbang dan menemukannya sama efektifnya dengan berat beton tradisional yang digunakan di sebagian besar mesin cuci dalam negeri.

“Beton sebenarnya cukup buruk bagi lingkungan karena CO2 dilepas saat diproduksi. Penggunaan beton juga menjadi alasan mengapa mesin cuci biasanya sangat berat untuk bergerak. Penampung berongga dibiarkan tidak terisi sampai alat dipasang. Kami menemukannya bekerja sebaik penyeimbang beton, menghentikan drum berputar dari mesin yang sangat bergetar,” kata Knight.

Mesin cuci yang baru ini merupakan bagian dari proyek yang dijalankan oleh perusahaan desain produk Tochi Tech, yang bekerja sama dengan universitas tersebut. Harapannya adalah membuat desain ke produsen global untuk mengubah cara mesin cuci dibuat.

Inovasi Knight ini sangat penting sebagai wujud nyata komitmen negara-negara di dunia mengurangi pemanasan global (global warming). Isu pemanasan global ini telah menjadi kesepakatan bersama melalui Perjanjian Iklim Paris 2015 silam. Pasalnya, mesin diesel yang menciptakan polusi asap membuat dunia terancam pamanasan global. Dan gerakan pengurangan emisi kini memang telah digalakkan di sejumlah negara untuk kepentingan membatasi pemanasan global sampai berada di bawah 2 derajat celcius. (ed)

Baca Juga:  Burundi Reiterates Support for Morocco's Territorial Integrity, Sovereignty over Sahara

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 7