Sisa Senja Itu, Kangen Liburan
Sajak-sajak Gany Fitriani
Sisa Senja Itu
Aku termenung dalam lamunan malam yang
Bertabur bintang, bermandikan sinar rembulan
Memoriku melayang dalam ingatan waktu yang telah usai
Ketika usia mulai menaiki tingkatannya
Ketika itu senja mulai pamit, dan
Berganti malam panjang mengukir kenang
Saat langkah ini ragu menuju mushola
Sebab, nyali tak kumilikki
Sampai dipintu mushola
Kudapati seorang anak lelaki
Mengenakan seragam yang sama
Memandangku, seolah aku ini hantu
Tak kupikirkan bagaimana matanya tak lepas
Dari pandangnya terhadap gerak-gerikku
Kuletakkan tas di dalam mushola
bergegas menyucikan diri
Selepas itu kupikir
Ia lebih dulu menghadapkan hati pada Tuhan
Di luar dugaan ia menungguku
Dan akhirnya aku mengikuti irama takbirnya
Mengikuti gerakan yang sama setelah ia
Melantunkan ayat suci
Kami, dua insan yang tersisa dalam kehampaan malam
Terkunci dalam kebungkaman
Hanya saling pandang dan dialog sederhana itu
Menumbuhkan daun-daun segar
Dalam hatiku
Membingkai dalam kenang, yang berwujud mimpi
Purwokerto, 30 November 2018
Kangen Liburan
Di mana?
Jiwa-jiwa yang dulu berkobar
Yang tak pernah mau dipadamkan
Petir yang dulu bergemuruh dalam dada,
Menyerukan suara hati yang tak kalah dengan deras hujan
Dengan hati yang tak pernah malu,
Meski ragu menghinggapi ketika di depan pintu
Bersaing mengutarakan isi buku
Berjuang untuk berangkat persis setelah shubuh
Tak mau tertinggal barang selangkahpun
Di mana?
Pena yang dulu setia menuliskan tinta ilmu
Pada kertas yang tertancap dalam kalbu
Kuas yang dulu rajin melukis sepi
Kini
Menagih janji untuk kembali melukis imaji
Purwokerto, 17 November 2018