Terbaru

Sering Hanya Dianggap Semak Belukar, Inilah Manfaat Kesehatan Tumbuhan Putri Malu

NUSANTARANEWS.COMimosa pudica atau sensitive grass atau yang kita kenal dengan nama tumbuhan putri malu merupakan tumbuhan yang dikenal di daratan Amerika Tengah dan Amerika Selatan dan saat ini juga mudah dijumpai di wilayah Asia termasuk Indonesia, India, Bangladesh, Thailand dan negara beriklim tropis Asia lainnya.

Mimosa sendiri berasal dari kata dalam bahasa Yunani mimikos yang berarti mmenirukan atau palsu. Melalui kata mimus dan sufik-osa yang biasanya disematkan untuk tumbuhan dengan bunga yang tampak tunggal. Sedangkan nama khusus pudica berasal dari kata latin yang berarti sederhana atau malu. Sehingga wajar bila di Indonesia tumbuhan ini dikenal sebagai putri malu. Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan yang sejenis dengan semak belukar.

Mimosa pudica berdasarkan sejarah yang tercatat barasal dari Amerika dengan dataran tropis, sperti Meksiko Selatan hingga bagian Karibia. Kemungkinan spesies tersebut telah diperkenalkan ke beberapa bagian ekstrim dari kisaran Dunia Baru. Beberapa varietas telah diperkenalkandi luar distribusi pra-Columbus seperti di Venezuela dan Kolombia dan wilayah Brazil bagian tenggara. Hingga saat ini tumbuhan putri malu lebih dikenal sebagai gulma oleh kebanyakan masyarakat.

Baca Juga:  Operasi Pasar Atasi Kelangkaan Gas Subsidi di Kabupaten Pidie Jaya

Keunikan tumbuhan putri malu adalah sensitivitas tanaman tersebut terhaadap sentuhan. Ketika terdapat rangsangan berupa sentuhan, tumbuhan ini akan bereaksi dengan mengatupkan daunnya.

Sering kali hanya dianggap sebagai semak belukar, ternyata tumbuhan putri malu memiliki sejuta manfaat kesehatan. Dilansir dari Health Benefits berikut beberapa manfaat kesehatan tumbuhan putri malu.

Mengatasi Nyeri Persendian atau Arthritis

Tanaman ini membantu penyembuhan nyeri sendi, adapun cara mengaplikasikannya pada sendi ketika terdapat rasa sakit atau bahkan bengkak adalah cukup dengan memanfaatkan daun yang dihaluskan dan membalurkannya pada persendian dan biarkan semalaman dan bersihkan dipagi hari. Rasa sakit dan bengkak di persendian akan berkurang.

Mengobati Insomnia

Daun putrimalu dapat menjadi obat insomnia yaang ampuh, tetapi sebagaimana obat pada umumnya tumbuhan ini tidak dapat serta merta membuat anda tertidur. Cara yang perlu anda lakukan adalah menghaluskan daun putri malu dan merebusnya. Gunakanlah di malam hari selama 15-20 hari untuk hasil yang maksimal.

Baca Juga:  Fraksi Gerindra DPRD Nunukan Pemerintah Kedepankan Standar Kepatutan Dalam Bantuan

Menyembuhkan Sakit Gigi dan Masalah Gusi

Selain daunnya, akar tanaman putri malu dapat dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan mulut. Ini sangat baik dibandingkan menggunakan pencuci mulut yang mengandung banyak zat kimia. Akar putri malu dapat dijadikan obat kumur dengan merbusnya terlebih dahulu dan menggunakan airnya untuk berkumur.

Menyembuhkan Kerontokan Rambut

Putri malu membantu pertumbuhan sel rambut baru dan mengendalikan rambut rontok dan kebotakan. Dianjurkan untuk anda yang memiliki masalah kerontokan rambut untuk menggunakan shampo herbal yang mengandung ekstrak tanaman ini.

Mengobati Patah Tulang

Tanaman ini juga membantu mengobati patah tulang. Cukup dengan mengoleskan pasta dari tumbuhan ini dan oleskan pada area yang terkena cidra.

Mengobati Diabetes

Tumbuhan putrimalu dapat juga menjadi obat diabetes yang baik. Cukup dengan meminum jus tanaman ini secara teratur pagi dan sore hari bagi yang menderita diabetes, maka dalam 7-10 hari akan dapat dilihat perbedaan kadar guladarah yang semakin menurun.

Baca Juga:  NATO Terbelah oleh Putusan ICC Tangkap Netanyahu

Masih banyak lagi manfaat dari tanaman putri malu seperti mengobati darah tinggi, mengobati luka dengan lebih cepat, mengobati pembengkakan kelenjar, mengangkat dan mengencangkan payudara, mengobati sakit perut dan cacingan, hingga mengobati kelainan ejakulasi dini.

Jadi, jangan pernah sia-siakan tanaman yang selama ini hanya dianggap sebagai semak belukar ini karena putri malu memiliki manfaat kesehatan yang sangat beragam.

Penulis: Riskiana / Editor: Eriec Dieda

Related Posts