NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Sering gowes bareng keliling daerah, Gubernur Khofifah disebut tak serius urus pendidikan di Jatim. Kegemaran gubernur Jatim tersebut disorot oleh dewan Jatim. Pasalnya, berbagai permasalahan masyarakat di Jatim banyak belum teratasi, salah satunya adalah masalah pendidikan.
“Kami jelas kecewa sekali atas kinerja gubernur Khofifah yang tak serius mengatasi masalah pendidikan di Jatim. Malah keliling gowes bagi-bagi masker ke daerah-daerah. Padahal pendidikan ini masalah mendasar masyarakat Jatim yang mendesak untuk segera diselesaikan,” ungkap anggota fraksi Keadilan Bintang Nurani (FKBN) DPRD Jatim Lilik Hendarwati saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (15/11).
Wanita yang juga sekretaris DPW PKS Jatim ini mengatakan saat kampanye pilgub, gubernur Khofifah menjanjikan peningkatan kualitas pendidikan di Jatim. “Tapi faktanya gubernur mencabut subsidi pendidikan sehingga mau tak mau siswa harus membayar di sekolah. Banyak keluhan di SMA dan SMK negeri di Jatim karena adanya kewajiban membayar di sekolah. Katanya semua gratis bagi SMA dan SMK negeri di Jatim. Apalagi saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19 yang membutuhkan bantuan dari pemerintah,” jelasnya.
Lilik mengatakan bahwa, keputusan mencabut subsidi pendidikan tersebut sangat keliru karena akan menambah beban masyarakat. “Kalau mau recofusing anggaran, tentunya pos anggaran lainnya. Jangan urusan pendidikan. Pasalnya, pendidikan adalah kebutuhan mendasar bagi masyarakat di Jatim,“ tuturnya.
Lilik menilai di era kepemimpinan gubernur Khofifah, tak ada keseriusan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim.
Selain menyorot kinerja gubernur Khofifah, kata Lilik, pihaknya juga kecewa atas kinerja Kadiknas Jatim Wahid Wahyudi.
“Saya kecewa dengan Kadiknas ketika saya lapori adanya keluhan masyarakat terkait adanya masih adanya pembayaran-pembayaran di SMA dan SMK di Jatim, kok malah menjawab ”cari dermawan saja”. Lha jawaban apa ini. Saya merasa jawaban ini tak menunjukkan keseriusan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Jatim,” tandasnya. (setya)