NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ahli Filsafat Politik Rocky Gerung menyesalkan adanya penolakan kehadiran dirinya sebagai pembicara di Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum, Kabupaten Tuban, Selasa (19/3/2019).
Dikatakan oleh Rocky, penolakan dirinya sebagai pembicara seharusnya tidak dilakukan disaat musim politik saat ini.
Baca Juga:
- Rocky Gerung: Suara Emak-emak Ancaman Petahana di Pilpres 2019
- Penjelasan Satire Rocky Gerung Soal Jalan Tol
- Rocky Gerung: Demokrasi Itu Landasannya Daulat Rakyat, Bukan Daulat Partai
“Justru seharusnya diperluas demokrasinya, bukannya mempersempit,” ungkapnya di gedung Astranawa Surabaya.
Rocky mengatakan dirinya melihat pada saat ini penguasa sedang alergi pemikiran.
“Penguasa harusnya sadar hal ini justru akan menggerogoti elektabilitasnya. Saya yakin elektabilitasnya menurun saat ini,” sambungnya.
Ditambahkan Rocky, penolakan ini menunjukkan sifat demokrasi di Indonesia yang memburuk.
“Saya gak punya massa, ngapain ditakuti? Saya bukan caleg, juga bukan anggota tim sukses,” ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah ormas di Tuban diantaranya GP Anshor, PMII, KNPI, KBBP, Pemuda Pancasila, Serikat Buruh, Muslimin Indonesia, Karang Taruna Tuban, dan perwakilan masyarakat Tuban menolak kehadiran Rocky Gerung di Tuban.Alasannya, untuk menjaga suasana kondusif di kota wali tersebut. (Setya/nn)
Simak:
- Rocky Gerung: Kekonyolan Itu Terjadi Karena Kekurangan Pengetahuan
- Melalui Etika Publik, Rocky Gerung: Politik Dihidupkan Sebagai ‘Konfrontasi Etik’, Bukan ‘Konfirmasi Statistik’
Editor: Achmad S.