Budaya / SeniPuisi

Sepilihan Puisi Hendri Krisdiyanto

November Rain Tnm by Vincent DiNovici. Foto: Dok. Fine Art America
November Rain Tnm by Vincent DiNovici. Foto: Dok. Fine Art America

Pada Tepi Jalan di Jogja

Di tepi jalan ini, Kekasihku
Cahaya memancar
Aku termangu sebagai orang asing
Di tengah kota yang bising

Udara masa lalu telah tiada
Orang-orang berjalan
Tanpa bertukar sapa dan pandang.

Aku masih berada di tepi jalan ini
Merasakan kelam malam
Menikmati rindu yang panjang

Yogyakarta, 2017

Selepas Kepergianmu

Selepas kepergianmu
Malam-malam purnama
Langit cerah

Barangkali ini pertanda
Tak ada yang mesti aku tanggalkan
Darimu.

Sekalipun itu ciuman
Atau bahkan bekas bibirku di lehermu .

Yogyakarta, 2017.

Suatu Malam di Jogja
Mengenang Mila

Suatu malam di Jogja Aku mengenangmu
Sebagai setiap peristiwa masa lalu dalam jiwaku
Di bawah bulan setengah purnama
Tiba-tiba api kerinduan menyala
Dan berkobar mencari setiap khayalan tentangmu.

Di sepanjang jalan ini aku tak berdaya
Udara dari sisa kemarau menenggelamkanku
Pada ribuan peristiwa bersamamu.
Tetapi, terkadang tawa adalah cara kita memulai luka
Hingga kita berpisah.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Yogyakarta, 2017.

Kepada Klinting

Jika senja dan hujan adalah cara sederhana
Memulai rindu
Maka, aku ingin merindukanmu dengan cara berbeda
Denganmalam yang sepi,langitmendung
Hingga malam benar-benar sunyi
Dan tak ada cahaya bersinar
Selain pancaran hatimu
Ke dalam hatiku.

Yogyakarta, 2017

Pesan Mendung Pada Hujan

Saat aku tak kuasa
Menampung dirimu, kulepas engkau
Kubiarkan jatuh di ladang-ladang, pepohonan
Dan lainnya yang mampu engkau capai.

Laut menguap ke udara
Engkau tercipta di tengah semesta.

Dan sebelum pesan ini tuntas ketahuilah
Aku bangga menjadi mendung
Yang tak pernah mampu menampung dirimu

Yogyakarta, 2017

Di Sepanjang Jalan Banguntapan

Di sepanjang jalan ini
Lalu-lalang kendaraan
Bagai capung di
musim semi
Udara terdesak di tengahnya.

Sebagai seorang asing
Aku tak ingin kecewa
Dengan keadaan
Apalagi polusi yang semakin nyata
Di depan mata.

Di sepanjang jalan ini
Banyak pejalan kaki
Dengan harap masing-masing
Aku percaya
Mereka ingin yang lebih indah.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Sebagai seorang asing
Tak banyak catatan mengalir
Dari ingatan

Yogyakarta, 2017

Sebagai Anggur

Sebagai anggur
Ambillah rasaku yang paling nikmat
Untuk kau teguk.

Janganraguuntuksekedarmemetikku
Dari ibuku yang telah merawatku tumbuh

Takdirku adalah menerbangkan setiap orang
Ke alamku yang fana
Hingga setiap dari mereka mabuk.

Yogyakarta, 2017

Pada Suatu Malam

Di halaman
Hujan hanya tinggal gerimis
Daun-daun mengutuk dirinya dari kelam malam
Sebagai makhluk paling malang

Aku tak pernah sendiri malam ini
Selain engkau yang datang sebagai khayal

Mimpi-mimpi sempurna menenggelamkanku
Ke alam yang tak seorangpun tahu.

Yogyakarta, 2017

November

Di bawah lampu
Cahayanya memantul ke wajahku
Di halaman mendung mengubur mimpi
Bayang-bayang.
Aku di dalam kamar
Sibuk mencatat peristiwa
Yang tertinggal dalam tidur.

Waktu terus berjalan
Sedang aku lupa bagaimana
Cara mengingat kenangan.

Yogyakarta, 2017

Kepada Mendung

Aku memandangmu dari kedai
Di pinggirjalanBanguntapan

Sebagai gumpalan hitam
Yang mengubur mimpi bulan
Di malam kelam.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Aku tahu
Selain mengundang hujan
Engkau adalah keteduhan
Saat sepanjang siang
Matahari terang.

Yogyakarta, 2017

*Hendri Krisdiyanto lahir di Sumenep, Madura.Alumni Annuqayah daerah Lubangsa. Puisinya pernah dimuat di: Minggu pagi, Buletin Jejak, Tuban Jogja, Buletin kompak, Jejak publisher, Majalah Simalaba, Antologi bersamanya: Suatu Hari Mereka Membunuh Musim (Persi: 2016), Kelulus (Persi :2017) Dan The First Drop Of Rain,Banjarbaru, 2017. Sekarangaktiv di Garawiksa Institute, Yogyakarta.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244