Izinkan aku
Sesekali
Izinkan aku menari di hadapanmu
Mengabaikan ketidakpedulian yang bersemayam dalam matamu.
Sesekali
Izinkan aku mengirimkan puisi kepadamu
Melupakan banyak surat yang kau buang percuma
Sesekali
Izinkan aku membunuh diriku sendiri
Dengan ketidakpedulian mu
Izinkan aku
Rindu yang durhaka
Kekosongan ini
Menikmati lukanya sendiri
Dan pada kebisuan kebisuan selanjutnya
Membuat rindu durhaka
Bahwa tak ada cinta yang sutra
Kecuali doa
Simak: Ibu, Banjir dan Ranjangnya
Semoga presiden dijaga Tuhan
Semalam
Tukang bubur tak bisa tidur
Modal naik, nasib sedang tak mujur
Semalam
Petani padi bermimpi
melimpah ruah panennya esok hari
Kosong hanya mimpi
Semalam
Kepala desa pergi ngopi
Menyusun pemenangan pemilu esok hari
Dicobanya meraih perhatian tapi gagal lagi
Semalam
Bupati sibuk menanda tangani
Laporan fiktif sana sini
Semalam
Presiden hanya duduk memandang langit
Hujan tak membuatnya goyah
Ia hidup bersama keraguan
Realita timpang antara harapan dan kenyataan
Semoga ia dikuatkan oleh Tuhan
Baca Juga:
- 5 Puisi Cinta Paling Menggairahkan Karya Rendra buat Sunarti
- Merinding, Ini Puisi-Puisi Kematian Karya Penyair Indonesia
- Enam Puisi Natal Penebar Damai di Bumi
Simak di sini: Puisi Indonesia
Syaifullah M, Lelaki yang mencintai kata kata dan perempuan nya. Lahir di Lanongan, 21 tahun yang lalu. Mahasiswa S1 keperawatan Stikes Muh Lamongan. 11 buku terbit diantaranya Bahasa Cinta Para Nahkoda, Manusia-manusia Surga, Quantum Cinta, dll.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.