Mencoba
Puisi karya Buday AD
Dulu kau pergi karena aku tak sempat menghampiri
Namun sekarang kusadari
Karena kefanaan mesti datang dibelakangan hari
Aku tahu kau memberi sekuntum madu waktu itu
Dari hati yang tak tahan mengucapkan hingga mulut
Menjadi pelantara untuk disenandungkan.
Aku pikir kembali sebelum penyesalan menjadi bakteri
Karena kesempatan tak datang dua kali.
Antara ilusi dan tidaknya aku tak menghiraukan
Sebelum mencoba menjadi tonggak permulaan
Ketika harapan mengapung di permukaan
Karena kutahu mencoba adalah cara ampuh
Ketika perkara ingin menjadi madu
Dan karena kutahu kebahagiaan sejati akan terwujud
Ketika masalah selalu melanda dan menikmati proses pemecahannya.
Tak ada jalan selain kegagalan yang menjadi awal untuk keberhasilan
Dan tak ada keluh ketika menunggu menjadi cara ampuh menahan ambigu
Namun sekali lagi kesempatan
Tak datang dua kali
Atau menunggu dua hari lagi.
Lubsel 2018
Buday AD adalah nama pena dari Budi Yanto, penyair kelahiran Pulau Tonduk Ra’as Alumni Mts Nurul Jadid sekarang tinggal di PP.Annuqayah Lubangsa Selatan (Padepokan C03R), bergiat di Sanggar Basmalah, Mangsen Puisi, Lesehan Sastra Annuqayah (LSA), dan kuliah di INSTIKA ,puisi-puisinya nangkring di Koran Madura (Pendidikan) Malang Post, Rakyat Sumbar,Nusantara News serta puisinya terantologi di Luapan Emosi (Kosana Publisher 2019), Rahasia Rasa (Kosana Publisher 2019) dan (Pena Artas).