NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Selain spirit kebangsaan, program TMMD milik TNI juga telah membuka harapan baru warga perbatasan di Kalimantan Utara (Kaltara).
Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) 105 benar-benar dirasakan dampak baik dan manfaatnya oleh warga Nunukan terutama yang bermukim di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Dalam giat yang dipelopori Kodim 0911/Nunukan tersebut, masyarakat tak hanya dapat bertatap muka dan sehingga keakraban terjalin, namun juga aksi nyata dari para personil TNI dalam berbagai kegiatan, telah mampu mendongkrak sendi-sendi perekonimian.
“Bayangkan saja, sebelumnya warga Desa Tepian, Seberang dan Lapri, kalau musim penghujan bukan lagi sangat terganggu dalam beraktifitas. Tapi lumpuh, karena jalan becek dan belum lagi genangan air yang mengganggu, Dengan dibangunnya jembatan penghubung, maka ketiga Desa itu kini dapat bergeliat dalam ekonomi,” tutur Kamal Suryanto seorang tokoh perbatasan, Jumat (2/8/2019).
Yang diucapkan Kamal memang sangat berasalan, pasalnya, selama ini aktivitas warga di Desa Tepian, Desa Seberang dan Lapri bagaikan terisolir padahal ketiga Desa tersebut notabene garda depan NKRI. Sehingga menurut Kamal, pembangunan Jembatan yang menghubungkan desa- desa tersebut bukan hanya sekedar penyambung jalan semata namun juga harapan baru bagi warga yang bermukim di tempat tersebut.
“Tak berlebihan kalau saya mengatakan TMMD ini adalah pembuka harapan sehingga warga di desa-desa tersebut kini bisa tersenyum meraih asa,” tandasnya.
Lebih lanjut, Intelektual Muda Nahdlatul Ulama itu juga mengungkapkan bahwa dengan giat TMMD tersebut, sekat antara aparat dengan rakyat dapat terpangkas. Dan hal ini menurut Kamal sangatlah penting. Karena dengan adanya kemanunggalan lah segala permasalahan sosial yang terjadi dapat diredam sedini mungkin.
“Nunukan ini masyarakatnya sangat heterogen atau multietnis dan multi kultur. Dengan adanya komunikasi yang baik antara masyarakat dengan aparat, maka apabila ada percik-percik api konflik, akan cepat redam. Dan pola-pola pendekatan yang dilakukan TNI melalui TMMD ini menurut saya wajib diapresiasi,” tuturnya.
Secara keseluruhan, Kamal menilai, giat fisik dan non fisik yang diadakan Kodim 0911/Nunukan adalah hal-hal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. salah satunya deradikalisasi yang membuat masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan baik pola pikir maupun tindakan. Apalagi menurutnya, Nunukan adalah pintu gerbang masuknya orang dan barang dari Malaysia maupun Filipina. Sehingga deradikalisasi serta materi-materi kebangsaan yang disampaikan TNI, menurut Kamal sangat mendorong masyarakat untuk lebih mengaktualisasikan nasionalismenya di sebagai anak bangsa yang bermukim di tapal batas.
Kamal juga menyakini, dengan humanisme TNI dalam selama giat TMMD, selain nafas kebersamaan dan kegotong-royongan akan semakin terasa di wilayahnya. Ia juga menegaskan, apabila semua aparat negara mempunyai pola pendekatan kepada masyarakat sebagaimana yang dilakukan Kodim 0911/Nunukan dalam TMMD tersebut, maka kokohnya kedaulatan negara adalah keniscayaan.
Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Dandim 0911/Nunukan Letkol Czi Abdillah Arif menuturkan bahwa melalui TMMD, masyarakat dan aparat diharapkan akan dapat melebur dalam kebersamaan. Ia juga berharap, pembangunan insfratruktur seperti jembatan, MCK dan lainya, akan mampu mengedukasi semua pihak dalam kepedulian membangun wilayah perbatasan.
“Selain kita berupaya dalam pembangunan baik fisik dan non fisik, kita berharap kehadiran TMMD juga memantapkan budaya gotong-royong dalam kehidupan masyarakat, sehingga kemanunggalan TNI dan rakyat dapat senantiasa terbina,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, TMMD 105 resmi diuka oleh Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid pada Kamis 11 Juli 2019. Dalam TMMD kali ini, saaran kegiatan berupa pembuatan badan jalan berukuran 6 m x 1.300 meter, pembuatan jembatan/plat decker 1 unit berukuran 5 x 4,5 meter, pembuatan Jembatan/plat deker 2 unit dengan size 5 x 6 meter, pembuatan 1 unit MCK berukuran 4 x 3 meter.
Sedangkan untuk sasaran non fisik yaitu, penyuluhan bela negara, penyuluhan wawasan kebangsaan, penyuluhan pertanian perkebunan dan perikanan, penyuluhan kesehatan dan KB, penyuluhan hukum dan bahaya narkoba, penyuluhan radikalisme dan terorisme, pelayanan kesehatan dan sunatan massal.
Pewarta: Eddy Santri
Editor: Eriec Dieda