Berita UtamaPolitikTerbaru

Sekjend Garda: Jangan Ada Pihak-Pihak yang Ganggu PKB Lagi

Sekjend Garda: Jangan Ada Pihak-Pihak yang Ganggu PKB Lagi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekjend DKN Garda Bangsa, Muhammad Rodli Kaelani mengapreasiasi silarurrahim GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa di Rumah Jabatan Anggota (RJA) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (5/9/2024). Dia menegaskan Garda Bangsa akan tetap terus mengawal hasil Muktamar PKB Bali 2024 pasca Kemenkumham mengesahkannya.

“Kami sangat mengapreasisi silaturrahim dan tabayyun ini. Dan komitmen kami akan tetap terus mengawal hasil Muktamar Bali pasca disahkan oleh Kemenkumham,” kata Odie sapaan akrab Rodli Kaelani.

Dirinya menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi siapapun yang mencoba melawan hukum. Keputusan Kemenkumham atas SK Kepengurusan DPP PKB hasil Muktamar Bali disebutnya sudah final.

“Jadi, jika ada pihak-pihak yang ingin mengganggu hasil putusan Kemenkumham terkait disahkannya kepengurusan hasil Muktamar Bali, maka sikap kami tegas akan melawannya. Kami menghimbau jangan ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu PKB lagi,” sambungnya.

Sebelumnya Ketua Umum DKN Garda Bangsa, Tommy Kurniawan telah menerima silaturrahim tiga banom NU, GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa. Dalam silaturrahim ini mereka meminta tabayyun (klaririfikasi) terkait pemberitaan yang belakangan ramai soal berita ajakan perang Garda Bangsa.

Baca Juga:  KPU Nunukan Umumkan Visi Misi Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati di Pikada 2024

“Saya menyambut dengan baik kunjungan silaturrahim saudara-saudara kami dari sahabat GP Ansor, Banser dan Pagar Nusa ihwal tabayyun soal berita yang kemarin ramai,” kata Tommy Kurniawan, Kamis (5/9/2024).

Di hadapan pimpinan Banser dan Pargar Nusa, Tommy menjelaskan bahwa tidak ada statetment yang menyebutkan dan mengajak perang terhadap tiga banom NU tersebut. Dirinya hanya menjalankan mandat untuk mengamankan hasil Muktamar PKB Bali 2024 buntut adanya isu muktamar tandingan.

“Saya sudah menjelaskan bahwa dalam pernyataan saya kemarin itu tidak ada statemen mengajak perang dengan sahabat Ansor, Banser dan Pagar Nusa. Konteks perang yang saya maksud adalah untuk mengamankan hasil Muktamar Bali dan menghalau adanya rencana Muktamar tandingan,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak menemukan titik terang dan bersepakat untuk melakukan penyelesaian atas kesalah pahaman berita yang beredar. Menurut Tommy terjadi kesalahan tafsir dalam pemberitaan yang ada.

“Alhamdulillah setelah melakukan tabayyun, kita bersepakat untuk terus menjaga silaturrahim agar kedepannya tidak ada lagi kesalahpahaman. Bagaimanapun juga kita sama-sama anak kandung ideologi Nahdlatul Ulama. Jadi ya kita ini masih keluarga,” ujarnya.

Baca Juga:  Menangkan Khofifah-Emil, Dokter Agung Dirikan Posko di Padat Penduduk

Pertemuan ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama antara perwakilan dari DKN Garda Bangsa dan juga Banser serta Pagar Nusa. Turut hadir dalam acara siluturrahim tersebut antara lain dari pimpinan Satkornas Banser, dipimpin oleh Jonathan Ismul Azham. Adapun perwakilan pimpinan GP Ansor diwakili Bobby Hermawan dan dari PP Pagar Nusa diwakili oleh Muh Jaelani. []

Related Posts

1 of 3