Gaya HidupTerbaru

Satu Dari Lima Pasangan, Tertekan Menjalani Hubungan

Satu dari lima pasangan, tertekan menjalani hubungan.
Satu dari lima pasangan, tertekan menjalani hubungan/Ilustrasi: dating.lovetoknow.com

NUSANTARANEWS.CO – Satu dari lima pasangan, tertekan menjalani hubungan. Sesuai hasil penelitian baru-baru ini mununjukkan, di Inggris hampir tiga juta orang berada dalam situasi tertekan dalam menjalani hubungan di mana mereka sering berdebat atau mempertimbangkan perceraian.

Menurut hasil penelitian tersebut, tekanan orangtua dan persoalan keuangan adalah pemicu tegangnya hubungan, bahkan sampai meninggalkan 1,4 juta keluarga “dalam keadaan bertengkar”.

Para ahli mengatakan hasil temuan yang dipublikasikan Relationship Distress Monitor memang “sangat memprihatinkan” dan memperingatkan bahwa pertengkaran konstan (terus menerus tanpa henti) dan tekanan di rumah juga dapat memiliki dampak besar terhadap anak-anak, yang mana mereka rata-rata akan melakukan hal yang lebih buruk di sekolah bahkan kemungkinan besar bisa menjadi pribadi yang antisosial dan cenderung melakukan kejahatan.

Dr David Marjoribanks, Petugas Keamanan Senior di Lembaga Hubungan Masyarakat, sebagai objek penelitian mengatakan kepada Asosiasi Pres: “Ini bukan hanya rincian sebenarnya dari hubungan itu sendiri, itu khusus konflik yang mengelilingi itu.

Baca Juga:  Polisi Pamekasan dan LSM Gapura Door To Door Berbagi Bansos Menjelang Bulan Puasa

“Hal ini bisa dinyatakan bahwa ketika hubungan berakhir tidak dianggap bisa menyakiti anak-anak, jauh dari itu. Intinya, yang demikian merupakan konflik dalam keluarga yang sama-sama dapat merusak, seperti ketika hubungan berakhir.

“Anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang memiliki masalah hubungan yang kompleks, dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik anak cenderung lebih besar. Sehingga dimungkinkan mereka tidak berperilaku baik di sekolah selanjutnya mereka bisa antisosial bahkan bisa jatuh pada tindakan kriminal.”

Para peneliti menganalisis data dari studi Masyarakat Memahami rumah tangga di Inggris (UK) untuk menjelaskan keadaan hubungan di Inggris.

Mereka menemukan dari tahun 2013 hingga 2014, dengan ketersediaan data 2,87 juta orang (penelitian pertama), 18% dari pasangan menikah atau hidup bersama berada dalam situasi hubungan yang tertekan.

Hubungan semacam ini merupakan hubungan tertekan yang dianggap menjadi masalah “klinis yang signifikan” oleh para konselor.

Orang tua yang berada dalam masa berkeluarga di bawah 16 tahun, kemungkinan untuk tertekan relatif lebih sedikit hanya sekitar 22%. Sedangkan bagi yang baru menjadi orang tua “merupakan salah satu peristiwa kehidupan yang paling mungkin untuk memperkecil kualitas hubungan”, sebagaimana tertulis dalam laporan.

Baca Juga:  Bagai Penculik Profesional, Sekelompok Oknum Polairud Bali Minta Tebusan 90 Juta

Para peneliti juga menemukan jumlah hubungan yang tertekan antara tahun 2011 dengan 2012 lebih tinggi, bahkan sebanyak 2,5 juta pasangan dengan hubungan ini masih belum pulih ke tingkat yang lebih rendah (pra-resesi).

“Ada pola regangan dalam sebuah hubungan yang mengalami penurunan cukup tinggi selama setahun, hal tersebut terhitung cukup banyak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketegangan ekonomi pun meningkat, seperti penghasilan yang relatif rendah, pengangguran, hidup dari utang, sehingga ketegangan dalam hubungan juga ikut meningkat,” kata Dr Marjoribanks.

Dr Marjoribanks menilai, banyak pasangan yang diam dalam penderitaanya selama bertahun-tahun dan baru mencari bantuan ketika hubungan mereka sudah begitu akut dan sulit untuk diselamatkan.

Dia pun mendesak pemerintah untuk menanggapi “mengenai data” dan “mengambil tindakan jelas terhadap laporan ini” kemudian membuat program nasional untuk mengkoordinasikan dan memberi arahan pada setiap pasangan untuk memperbaiki hubungan mereka.

Nah apalagi di tengah situasi pandemi Coronavirus belakangan ini. Sangat masuk akal jika Anda berjuang menjaga hubungan agar tetap harmonis. Ya, ketegangan yang ditimbulkan oleh Coronavirus dalam hidup kita sangat besar. Dan hal itu sangat mempengaruhi hubungan Anda dan pasangan dengan berbagai cara. Bahkan banyak yang khawatir bahwa hubungan mereka tidak akan berhasil.

Baca Juga:  Kebijakan Kadindik Bikin Cemas, Pj Gubernur Adhi Karyono Cuek Nasib GTT dan PNPNSD di Jawa Timur

Memang banyak perubahan yang terjadi, dan pada saat yang sama, beberapa orang mengakui ada masalah dalam hubungan mereka yang tampaknya jauh lebih besar yang perlu dikhawatirkan.

Tidak apa-apa untuk mengetahui bagaimana hubungan Anda dipengaruhi oleh krisis virus corona. Yang terpenting sekarang ini adalah cobalah untuk mendukung hubungan Anda selama masa-masa sulit ini. Duduklah dengan pasangan Anda dan diskusikan semua persoalan yang ada, dan buatlah rencana bagaimana Anda akan menanganinya sebagai sebuah tim. (Alya)

Related Posts

1 of 3,050