NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati, mendatangai Kementerian kesehatan RI untuk membahas tentang praktek pelaksanaan imunisasi Measles Rubella (MR).
“KPAI menerima laporan adanya penolakan imunisasi MR di masyarakat hingga adanya dugaan dampak terkait pelaksanaan imunisasi MR,” kata Rita dalam keterangan persnya, Selasa (29/8/2017).
Rita mengatakan, imunisasi akan berdampak langsung terhadap pemenuhan kesehatan anak. “Mencegah adanya dampak penyakit akibat endemi MR jauh lebih baik dan lebih ekonomis dibandingkan jika sudah terpapar penyakit MR,” ungkap dia.
Oleh karena itu, Rita menegaskan imunasi merupakan bagian dari ikhtiar mencari kesehatan. “Hal ini sesuai dengan rekomendasi Komisi Fatwa MUI bahwa imunisasi merupakan salah satu ikhtiar menjaga kesehatan,” katanya.
Sementara itu, Komisioner Bidang Kesehatan Siti Hikmawati menambahkan masukan terhadap praktek pelaksanaan imunisasi, khususnya terkait informed concern kepada orang tua perlu dilakukan standarisasi.
“Informed concern juga merupakan bentuk edukasi kepada orang tua mengapa imunisasi MR penting untuk dilakukan, sehingga orang tua dapat memberikan penjelasan kepada anak dengan gamblang,” ungkapnya.
Selain informed concern, kesadaran publik melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat juga perlu ditingkatkan agar penerimaan dari imunisasi MR dapat mencapai sasaran.
“Semoga anak-anak Indonesia derajat kesehatannya meningkat dan Indonesia bebas dari MR,” pungkas dia.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon
