NUSANTARANEWS.CO, New York – Salman Rushdie, penulis buku The Satanic Verses ditikam di leher saat hendak memberikan kuliah di Chautauqua Institution di New York, kata polisi setempat, Jumat (12/8)
Dilaporkan Kantor Berita Rusia Tass, sekitar pukul 11.00 WIB, seorang tak dikenal berlari ke atas panggung dan menikam penulis ayat-ayat setan tersebut. Menurut polisi, Rusdhie langsung dilarikan ke rumah sakit sedangkan pelaku telah di tahan. Sejauh ini, kondisi penulis berusia 75 tahun tersebut belum diketahui.
Seperti diketahui, sejak penerbitan buku The Satanic Verses pada tahun 1988, Salman Rushdie telah mengundang kemarahan umat Islam – sehingga Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Khomeini memberikan fatwa hukuman mati.
Selama lebih dari tiga dekade, Salman Rushdie hidup dipengasingan di bawah perlindungan Inggris – dan belakangan Iran pun dilaporkan secara diam-diam juga memberikan jaminan keamanan.
Penulis berusia 75 tahun telah hidup di bawah ancaman pembunuhan selama lebih dari 30 tahun setelah Ayatollah Khomeini, pendiri Republik Islam Iran, mengeluarkan fatwa, atau dekrit yang menyerukan kematian Rushdie, untuk bukunya tahun 1988 The Satanic Ayat-ayat, yang dipandang oleh banyak Muslim sebagai hal yang sakral. Dia menghabiskan bertahun-tahun di bawah perlindungan Inggris sebelum Iran secara diam-diam menjamin keamanannya.
Penulis kelahiran Mumbai ini adalah pemenang berbagai penghargaan sastra, termasuk Booker Prize 1981 untuk novelnya Midnight’s Children. Pada 2007, ia dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth II.
Dia menikah empat kali dan memiliki dua putra. Sejak tahun 2000, Rushdie telah tinggal di Amerika Serikat (AS) dan pada tahun 2016 ia diberikan kewarganegaraan AS. (Alya Karen)