Budaya / SeniPuisi

Sajak Orang-Orang Luka, Tangis dan Api

Sajak Orang-Orang Terluka
Sajak Orang-Orang Terluka

Puisi Sutirman Eka Ardhana

SAJAK ORANG-ORANG LUKA

Orang-orang luka
mengabarkan perihnya
ke daun-daun, tapi angin
kencang membawanya
pergi entah ke mana

Orang-orang luka
mengobati lukanya
dengan nyala api
darahnya menggelegak
dadanya membara

Orang-orang luka
membakar dirinya
sendiri

Orang-orang luka
hangus
hilang arti

2017

SAJAK TENTANG TANGIS

Kalau kau sedih,
menangislah sesukamu
sampai kapan pun. Karena
untuk tangismu
tak ada batas waktunya

Asal kautahu
siapa pun bebas mengirimkan
tangisnya ke mana saja.
Siapa pun bebas mendengarkan
suara isak dan tangismu

Di negeri ini siapa pun
bebas untuk tertawa, dan
menangis. Jadi, kalau
menangis bisa membuatmu
bahagia, ya menangislah
sesukamu

2017

SAJAK API

Aku melihat orang-orang luka
Sedang menyalakan api
Lalu baranya mereka lemparkan
ke jalan-jalan, dan tembok-tembok kota

Udara memang sedang panas
Daun-daun kering, pepohonan meranggas
Lalu bara api yang dilemparkan itu
Membakar dada-dada yang kelu

Aku melihat orang-orang luka
Sedang menyalakan api
Di dada orang-orang yang sudah
Bersusah-payah menahan benci

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Aku melihat orang-orang luka
Sedang membakar dirinya sendiri

2017

Sutirman Eka Ardhana, lahir di Bengkalis, Riau, 27 September 1952. Karya buku kumpulan puisinya Risau (Pabrik tulisan, 1976), Emas Kawin (Renas, 1979). Dan, puisi-puisinya juga terhimpun pada sejumlah antologi puisi di antaranya Tugu, Dermaga I, Dermaga II, Merapi Gugat (2011), Kitab Radja-Ratoe Alit (2011), Suluk Mataram (2012), Satu Kata Istimewa (2012), Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia (2012), Suara-suara Yang Terpinggirkan (2012), Dari Negeri Poci 4 – Negeri Abal-Abal (2013),Lintang Panjer Wengi di Langit Yogya, Dari Negeri Poci 5 – Negeri Langit(2014), Parangtritis (2014), Jalan Remang Kesaksian (2015), Dari Negeri Poci 6 – Negeri Laut (2015), Semesta Wayang (2015) dan Dari Negeri Poci 7 – Negeri Awan (2016). Selain itu juga menulis sejumlah novel. Kini redaktur di majalah Sabana, juga redaktur Warta Kebangsaan (www.perwara.com) dan Jurnal Kebangsaan, serta dipercaya menjadi pengajar di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 114