Ekonomi

‘Sabotase Ekonomi’, Nigeria Sita Beras Plastik Selundupan Diduga Asal China

NUSANTARANEWS.CO – Nigeria telah menyita lebih dari 100 karung beras plastik yang diselundupkan ke negara tersebut, saat harga bahan makanan pokok meroket menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

“Kami telah melakukan analisis awal dari beras plastik itu. Setelah menanaknya, nasi dari beras tersebut lengket dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi bila seseorang mengonsumsinya,” kata pengawas bea cukai Ikeja, Mohammed Haruna Mamudu kepada kantor berita AFP sebagaimana ditulis Kamis (22/12/2016).

Dalam laporan, seorang tersangka telah ditangkap atas kasus temuan 102 karus beras palsu itu. Pejabat terkait pun memperingatkan pada Rabu (21/12), bahwa beras plastik tersebut berbahaya untuk dikonsumsi.

Tersangka diduga menyelundupkan atau mengirimnya dari China secara ilegal melalui pelabuhan Lagos, kata seorang petugas bea cukai senior di bandara pelabuhan komersial Nigeria.

Karung berbobot 50 kilogram tersebut, bermerek ‘Best Tomato Rice’, tidak memiliki tanggal produksi dan dicegat pada Senin di daerah Ikeja, kata seorang petugas disana.

Baca Juga:  Pertama di Indonesia, Pekerja Migran Diberangkatkan dari Pendopo Kabupaten

Pihak bea cukai mengatakan ‘sabotase ekonomi’ ini dilakukan oleh orang yang melihat masa belanja Natal yang sibuk sebagai peluang untuk kegiatan bisnis yang melanggar hukum.

“Kami telah melakukan analisis awal dari beras plastik itu. Setelah menanaknya, nasi dari beras tersebut lengket dan hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi bila seseorang mengonsumsinya,” kata pengawas bea cukai Ikeja, Mohammed Haruna Mamudu.

Nigeria melarang impor beras karena berusaha untuk meningkatkan produksi beras lokal. Untuk satu karung beras di Nigeria dijual sekitar 20.000 naira atau 63 dolar.

Di Indonesia juga sempat berkembang isu tentang beredarnya beras plastik di pasaran pada pertengahan 2015 lalu, walau belakangan kepolisian membantah keras isu tersebut.

Selain diwilayah Asia, beras juga merupakan pangan yang paling populer di Nigeria dan merupakan satu-satunya yang digunakan secara meluas oleh berbagai etnik di negara itu. (Andika/***)

Related Posts

1 of 50