NUSANGATARANEWS.CO – Tampaknya sangat tidak mungkin robot bisa menjadi guru. Di Jerman para ilmuan yang didanai oleh Uni Eropa membuat robot yang bisa melakukan aktifitas mengajar layaknya manusia. Robot bermesin cerdas ini bernama Nao.
Sebagai guru, Nao tidak pernah berhenti bekerja. Tidak pernah stres dan tidak pernah minta kenaikan gaji. Ia robot humanik dengan kemampuan unik.
Layaknya guru-guru pada umumnya Nao juga memiliki spesialisasi mata pelajaran. Ia mengajarkan geografi kepada anak-anak didiknya. Bahkan dirinya pernah mengajarkan tentang pembangunan berkelanjutan. Nao berkomunikasi dengan menggunakan kamera dan mikrofon.
Dalam hal ini, tidak sulit bagi Nao untuk menjelaskan fakta. Tapi guru yang baik harus punya empati dan pengertian. Pun demikian dengan Nao. Bagaimana mesin dapat merespon perasaan anak-anak? Bagaimana pula cara ia memotivasi siswa?
Arvid Kappas ahli psikologi dari Universitas Jacobs Bremen Jerman telah meneliti emosi selama lebih dari dua puluh lima tahun. Dalam risetnya, dia mengkombinasi bidang psikologi, neureobiologi dan ilmu komputer. Ia ingin mengajak robot menjadi empatik.
“Bagaimana kita mengajar empati kepada mesin? Ini masalah teknis yang harus dicari solusinya. Sebelumnya kami harus memahami terlebih dahulu apa artinya untuk menjadi empatik. Ada banyak opini yang berbeda. Bentuk yang paling sederhana adalah mengenali apa yang dipikirkan dan dirasakan orang, yang berinteraksi dengan saya,” ujarnya kepada media Jerman.
Langkah pertama ilmuan adalah menganalisa bagaimana guru dan murid saling berinteraksi. Ini basis dari apa yang disebut sebagai kecerdasan emosional. Untuk bersikap secara alami, Nao harus mengenali lingkungannya dan mengidentifikasi kondisi emosional murid.
Saat ini, robot bernama Neo ini masih membutuhkan bantuan. Ada psikologi ruang kendali yang memberikan intruksi singkat kepada Nao dan membantunya kalau ia tidak punya jawaban. (red-01)
