Berita UtamaGaya HidupRubrikaSosokTerbaru

Rizki Karolina, Pegiat Sosial yang Konsen Berdayakan Perempuan

Rizki Karolina, Pegiat Sosial yang Konsen Berdayakan Perempuan
Rizki Karolina, pegiat sosial yang konsen berdayakan perempuan.

NUSANTARANEWS.CO, Sleman – Potensi kaum perempuan dalam menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia sangatlah besar terutama dengan tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digagas oleh kaum perempuan.

Pemberdayaan perempuan agar mampu berkarya dan berdikari sehingga mendapatkan akses lebih baik di bidang ekonomi tanpa meninggalkan tugas pokoknya di rumah telah banyak diupayakan oleh sejumlah pihak, salah satunya adalah Rizki Karolina Purba SH.

Berkolaborasi dengan Masyarakat Wirausaha (Maswira) Kabupaten Sleman, medio Agustus lalu, Rizki menggelar pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi perempuan bertajuk ‘Perempuan Berdikari (Perari)’, di wilayah Kalurahan Tegaltirto, Kapanewon Berbah, Sleman.

“Sebanyak 50 peserta yang kebanyakan adalah ibu-ibu di wilayah Tegaltirto Berbah, dibekali dan diberikan pendampingan keterampilan membuat batik Shibori,” ungkap aktivis wanita pegiat sosial berprofesi konsultan hukum ini.

Menurut aktivis pegiat sosialini, keberadaan Perari adalah untuk mendorong kaum perempuan agar lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis guna membantu perekonomian keluarga.

Baca Juga:  FKMPK Nunukan Gelar Mubes Ke-V

“Diharapkan perempuan memiliki peran besar dalam menjalankan roda perekonomian keluarga, sehingga dapat mengatasi permasalah yang timbul akibat faktor ekonomi,” tutur caleg Gerindra ini bersahaja.

“Kita memilih materi batik Shibori, karena cara ini lebih mudah, dibandingkan pengerjaan batik-batik lain pada umumnya sehingga para peserta dapat berkreasi dan berimajinasi tanpa memakan waktu yang lama,” terangnya.

Batik Shibori, sambung Rizki, merupakan batik dengan teknik pewarnaan berasal dari Jepang, dengan metode pengikatan. Kemudian pakaian yang sudah diikat dimasukkan ke dalam pewarna, untuk menghasilkan pola tertentu.

“Dengan pelatihan pembuatan batik Shibori, peserta bisa mendapatkan income tambahan tanpa harus keluar rumah, karena bisa dikerjakan di lingkungan keluarga,” tambahnya.

Bagi Rizki, perempuan diharapkan memiliki kreativitas yang dapat menghasilkan sehingga ikut membantu perekonomian keluarga.

“Ke depan kita akan mengandeng sejumlah pihak termasuk dengan Pemerintah dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan,” harapnya.

Menurut Caleg Gerindra ini, ada dua program utama yang tengah digaungkan yakni, Perempuan Berdikari (Perari) dan kegiatan sosial masyarakat dengan meluncurkan Gerakan Bunda Asah Asih Asuh Anak dan Remaja.

Baca Juga:  Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal

Program Gerakan Bunda Asah Asih Asuh Anak dan Remaja ini, fokusnya adalah tentang sosialisasi hukum dan perlindungan hukum bagi anak-anak dan perempuan. “Jadi ke depannya diharapkan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta tapi juga bisa dirasakan secara nasional,” bebernya.

Terkait program pemberdayaan perempuan yang diinisiasi oleh Rizki, Ketua Umum Masyarakat Wirausaha (Maswira) DIY, Aliza Putriani sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan yang digagas oleh Rizki dan berharap dapat memberi kontribusi bagi perekonomian keluarga dan Indonesia menjadi lebih baik melalui peran perempuan.

“Semoga dengan penyelenggaraan kegiatan ini perekonomian keluarga dan Indonesia menjadi lebih baik, UMKM-nya naik kelas dengan produk-produk berkelas untuk dipromosikan lebih luas hingga luar negeri,” tutup Putriani. (Red)

Related Posts

1 of 11