NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Aktivis gaek dan juga ekonom senior Rizal Ramli mengeluhkan kondisi pers di Indonesia hari ini. Menurut dia pers era 1980an dengan pers hari ini sangat berbeda jauh.
Rizal Ramli menilai pers di masa lalu adalah media adalah wartawan pejuang yang memiliki idealisme kuat. Sementara pers hari ini lanjut dia lebih banyak kepentingan bisnis dan mudah ditekan penguasa.
“Zaman kemerdekaan sampai tahun 1980’an, pemilik2 media adalah wartawan-pejuang & pejuang-wartawan, sehingga idealismenya sangat kuat. Hari ini pemilik media kebanyakan tokoh2 bisnis, yg banyak kepentingan & sangat mudah ditekan oleh kekuasaan. Qua vadis press Indonesia ??,” tulis Rizal Ramli melalui cuitan di akun Twitternya, @RizalRamli, Jumat (21/6/2019).
Zaman kemerdekaan sampai tahun 1980’an, pemilik2 media adalah wartawan-pejuang & pejuang-wartawan, sehingga idealismenya sangat kuat. Hari ini pemilik media kebanyakan tokoh2 bisnis, yg banyak kepentingan & sangat mudah ditekan oleh kekuasaan. Qua vadis press Indonesia 🙁🙏
— Yayasan Inisiatif Rizal Ramli (@RamliRizal) June 21, 2019
Twittan RR sapaan Rizal Ramli itu pun kemudian dibanjiri komentar dari netizen. Salah satunya dari pemilik akun @FaizBae1922.
Ia mengaku sependepat dengan pernyataan Rizal Ramli tersebut. Menurut dia pers hari ini sudah tidak lagi menjadi penyambung lidah rakyat, melainkan sudah menjadi corong penguasa.
“Setuju dengan prof RR.
Saya juga melihatnya media sekarang tdk lagi menjadi penyambung lidah Rakyat tapi sudah menjadi corong penguasa. Saya jadi berpikir dulu berarti media kritis terhadap kebijakan pemerintah bukan krn kebijakannya,tapi melihat siapa pemangku kebijakannya?” tulis @FaizBae1922.
Pewarta: Romandhon