Budaya / SeniPuisi

Ritual Senja, Ritual Tahunan

Ritual Senja. (FOTO: Istimewa)
Ritual Senja. (FOTO: Istimewa)

Puisi Irna Novia Damayanti

Ritual Senja

Matanya masih mencari-cari wujud rindu yang biasa
Duduk termangu diantara sepi
Pada salah satu ruang kelas

Tapi mata itu gagal menemukannya
Tentang inginnya yang menjadikan
Harapan tenggelam dalam bait sajaknya

Kini rindu benar-benar bagian yang
Sulit dipisahkan dengan wajah itu
Padahal sebelum ritual senja terbentuk
Pada kehidupannya
Tak pernah menawarkan sapaan sebelumnya

Dia masih sendiri
Memandang setiap ruangan yang
Hanya ditemukan bayangan
Yang menawarkan luka
Bersama dengan angin kencang yang memberi luka
Dengan paksa

Purwokerto, Mei 2016

 

Ritual Menyalin

Aku ingin memulai dari wajahmu
Yang selalu memancarkan cahaya dimana
Aku suka mengisahkan tentangmu
Di bawahnya dengan
Ribuan kata-kata

Dari pintu yang di buka
Aku biasa menakar rasa dan menerka-nerka
Berapa wajah yang sedang melangkahkan hidup
Sampai kepadamu

Mata-mata itu
Terlalu banyak menyembunyikan rahasia
Sehingga hitunganku hanya sebuah tebakan

Waktu terus saja menyajikan banyak kisah
Dengan beraneka rasa yang terselip di kedalamannya
Maka di kertas hidupku aku masih mencinta kegiatan menyalin
Segala yang kubaca pada peristiwa

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Purwokerto, Mei 2016

 

Ritual Tahunan

Lilin belum menyalakan semangatnya
Setiap telisik daun-daun yang dicumbui angin
Selalu gagal mengantar jiwanya
Menuju syukur

Mungkin ini sudah sempurna
Kue tar dan kado yang diantar kesetiaan
Ritual mengisi tahun
Dimana senyum harusnya datang
Menuju kursi-kursi indah
Juga warna hijau daun-daun
Dan semilir angin yang mengabarkan pagi
Diantara ruangan itu

Bukan itu yang di minta usia
Juga bukan suara yang datang
Memecah kesunyian
Apalagi berbagai kado yang kirim

Sebab semuanya adalah peluru yang
Seakan ingin membinasakan
Tubuhnya

Di atas meja,
Sunyi adalah daftar kata yang ingin dia
Bunuh pada perjalanan hidupnya

Purwokerto, Desember 2016

 

Ritual Malam

Di tengah danau dalam cengkraman malam
Bersama gemintang yang menghadirkan keindahan santun
Daun daun berkali-kali mengntar bunyi dan
Angin berkeliaran

Perahu masih berlayar membelah dingin yang
Tersimpan pada ketenangan airnya
Namun wanita yang berkarib airmata itu
Tetap saja memanggil senyumnya
Yang dibawa kekasihnya
Di ruang yang berbeda
;Ruang rindu

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Sampai dia lupa mengunjungi muara rindu khuldinya
Yang hampir dimusnahkan
Ritual malamnya
;Kepada Robbnya

Rajawana, Juli 2016

Irna Novia Damayanti. Lahir di Purbalingga, 14 September 1992. Seorang Mahasiswa Pascasarjana IAIN Purwokerto Jurusan Ilmu Pendidikan Dasar Islam.  Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena dan Gubuk Kecil. Seorang Santri Di Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 3,245