Opini

Reklamasi Jakarta Untuk…? (1)

Reklamasi Teluk Jakarta/Foto Istimewa
Reklamasi Teluk Jakarta/Foto Istimewa

NUSANTARANEWS.CO – Pro-kontra reklamasi Teluk Jakarta hingga hari ini masih bergulir memamanas. Ada baiknya reklamasi ini dimanfaatkan oleh seluruh pihak terkait untuk mendiskusikan serta mengkaji ulang peruntukan dan pengelolaannya. Supaya bisa berdampak positif dan tidak merusak lingkungan.

Perdebatan yang terjadi terkait reklamasi Teluk Jakarta mungkin disebabkan oleh beberapa faktor sebagaimana berikut. Pertama, kurang terbukanya perencanaan awal proyek ini kepada publik. Kedua, informasi yang kurang transparan kepada publik. Ketiga, kurang melibatkan seluruh pihak terkait dalam perencanaan awal. Keempat, lebih mengutamakan kepentingan swasta dibanding publik serta amdal. Dan kelima, penanganan dampak lingkungan yang kurang transparan.

Selain itu, perizinan yang bermasalah, tarik-menarik antar instansi pemerintah, perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang sering menimbulkan berbagai tafsir, sasaran penggunaan lahan reklamasi yang kurang tepat dan pengelolaan reklamasi yang kurang sesuai.

Sebuah reklamasi laut ada baiknya direncanakan dan dilaksanakan secara hati-hati dan benar. Karena akan mengubah ekosistem yang ada dan dapat membawa dampak negatif yang besar. Baik bagi ekosistem laut maupun masyarakat pesisir dan sekitarnya.

Baca Juga:  Kisah Pilu Penganiayaan Warga Pinrang versus Pencemaran Nama Baik

Biaya pelaksanaan reklamasi juga tergolong sangat mahal. Dengan demikian, laut sebagai milik publik bilamana akan direklamasi. Maka peruntukan lahan hasil reklamasi ini sebaiknya benar-benar diprioritaskan untuk kepentingan publik dan tanpa menghasilkan dampak negatif lingkungan yang berarti.

Mengingat Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat padat dan lahan darat tersisa kurang mendukung untuk pengembangan pemukiman, perkantoran dan industri maka Jakarta sangat membutuhkan proyek reklamasi.

Sebuah reklamasi laut dapat dilaksanakan tanpa menimbulkan dampak negatif lingkungan yang nyata. Karena dengan kemajuan ilmu dan teknologi dapat memodifikasi suatu lingkungan dan mengkonrversi daerah lain untuk konpensasi daerah yang direklamasi.

Sebagai contoh, bahan pasir atau tanah untuk menimbun lahan reklamasi mestinya diambil dari dasar laut lepas. Dalam hal ini antara Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. Sehingga volume air laut akibat penimbunan di areal sekitar reklamasi tidak berubah. Selain itu, bahan pasir dari dasar laut juga lebih cocok untuk digunakan di daerah pantai untuk digunakan sebagai tempat wisata dan sebagai habitat biota laut.

Baca Juga:  Indonesia Negerinya Polisi, Rakyat Numpang Nonton

Menurut dokumen artikel VOA, hal seperti ini dilakukan di negara bagian Florida, Amerika Serikat, yaitu reklamasi dilakukan dengan bahan urukan berupa pasir putih dan halus dari dasar laut di laut lepas untuk penimbunan di daerah pantai sepanjang pantai Florida. Hal itu untuk menjaga pantai dari erosi dan mempertahankan keindahan pantai yang dilakukan paling tidak sekali dalam 10 tahun.

Proyek reklamasi di sepanjang pantai Florida tersebut merupakan program regular paling tidak sekali dalam 10 tahun dengan pengelolaan dan pendanaan dilakukan oleh pemerintah setempat.

Penggunaan pasir putih dan halus di lahan reklamasi dapat menghadirkan pantai yang indah karena ukurannya yang halus dan warnanya yang putih. Dengan demikian, hasil lain dari reklamasi ini adalah terbentuknya sebuah pantai yang indah dan sesuai untuk tempat rekreasi pantai bagi rakyat Jakarta dan sekitarnya. Hal ini secara otomatis dapat menciptakan tujuan wisata pantai apalagi disediakan secara gratis. (Andika)

Related Posts

1 of 3