EkonomiPolitik

Ini Alasan Alumni Universitas Andalas Inginkan Reklamasi Dihentikan Permanen

NUSANTARANEWS.CO – Eksponen alumni Universitas Andalas (Unand) Padang menyatakan menolak dilanjutkannya reklamasi Teluk Jakarta.  Mereka juga menyesalkan atas pencabutan moratorium reklamasi Teluk Jakarta oleh Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan.

“Kami meminta pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI untuk menghentikan proyek reklamasi ini secara permanen,” ujar Inisiator Gerakan Alumni Unand dari FMIPA Kimia 89, Taslim Caniago, dalam keterangannya yang diterima Jum’at (27/10/2017).

“Menurut kami para alumni Unand,” kata Taslim, proyek reklamasi ini mengandung banyak masalah. Perizinannya sejak awal amburadul dan melabrak sekian banyak aturan.

Dari aspek lingkungan, reklamasi juga memiliki potensi besar merusak ekosistem laut, memperparah banjir di daratan Jakarta, pencemaran perairan Kepulauan Seribu dan bahkan bisa menenggelamkan pulau-pulau di Kepulauan Seribu dan kawasan Banten karena aktifitas pengerukan pasir laut.

Secara ekonomi proyek reklamasi dapat merugikan dan mematikan mata pencaharian nelayan Teluk Jakarta. Taslim melihat, reklamasi sama sekali tidak menguntungkan rakyat, sebaliknya hanya akan menguntungkan segelintir orang dan pemilik modal.

Baca Juga:  Silaturrahim Kebangsaan di Hambalang, Khofifah Sebut Jatim Jantung Kemenangan Prabowo-Gibran

“Kami memandang bahwa reklamasi Teluk Jakarta sama sekali tidak dibutuhkan oleh negara ini. Indonesia memiliki ribuan pulau, bahkan masih banyak yang belum berpenghuni. Tidak ada urgensinya menambah pulau dengan reklamasi,” terangnya.

Seandainya pun reklamasi ini dibutuhkan, lanjut Taslim, maka itu harus dilakukan oleh negara. Negara harus punya kendali penuh. Bukan seperti sekarang yang dikendalikan oleh korporasi.

“Pulau hasil reklamasi harus menjadi milik negara. Begitu praktek reklamasi yang kami tahu di banyak negara. Kedaulatan negara ini jangan digadaikan pada korporasi kakap pemilik modal,” ujar Taslim.

Sementara itu alumni Unand dari perwakilan FISIP Antropologi 86, Andry Bachtiar menjelaskan bahwa sikap penolakan reklamasi ini mereka ambil dengan penuh kesadaran, didorong oleh rasa cinta akan bangsa dan NKRI tercinta ini.

“Kami yang berhimpun adalah pribadi-pribadi alumni, tidak melibatkan institusi baik Universitas Andalas sebagai perguruan tinggi maupun Ikatan Keluarga Alumni Unand. Keterpanggilan kami adalah bagian dari tanggungjawab intelektual sebagai lulusan salah satu perguruan tinggi negeri tertua di luar Jawa,” tegasnya.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Ia juga menjelaskan bahwa sejak diinisiasi dua hari lalu, setidaknya sudah ada sekitar 500 orang yang bergabung dalam gerakan ‘Alumni Universitas Andalas Menolak Reklamasi Teluk Jakarta’.

“Gerakan ini akan terus berjalan dan kami yakin akan bisa menghimpun ribuan alumni lainnya yang mengambil sikap yang sama. Pada akhirnya kami akan menyampaikan petisi ini kepada Gubernur DKI dan Presiden Republik Indonesia,” tegas Bachtiar.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 9