Puisi Sumpah Pemuda
Hari ini, 89 Tahun yang lalu adalah hari kedua
dalam Kongres Pemuda Kedua di Batavia.
Hari ini, 89 tahun yang lalu para Pemuda
menyadari bahwa perlawananan terhadap kolonialisme hanya
dapat dimenangkan jika seluruh bangsa ini bersatu.
Hari Ini 89, tahun yang lalu semangat memerdekakan diri
dari belenggu dan penguasaan bangsa asing semakin bergelora
dan membulatkan tekad para pemuda untuk bersatu.
Hari ini 89, Tahun yang lalu adalah tonggak penting
bagi perjalanan sejarah bangsa ini.
Hari ini, 89 Tahun yang lalu para pemuda sudah menyadari
bahwa perbedaan dapat dijadikan sebuah kekuatan
untuk melawan dan membuat sebuah perubahan besar
dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air.
Perbedaan akan selalu ada
namun perbedaan bukan sebuah sumber perpecahan.
Karena Bangsa Ini berdiri di atas berbagai perbedaan,
Indonesia yang Satu.
Tanah Air yang Satu, Berbangsa Yang satu dan Berbahasa Satu.
INDONESIA
Hari ini, 89 tahun kemudian semangat persatuan hanya di bibir,
gesekan kepentingan dan keserakahan menjadi awal benturan dan perpecahan.
Perbedaan pendapat dan pilihan dijadikan pintu masuk membelah kaum muda.
Penguasaan-penguasaan sebagian hajat hidup orang banyak
oleh para pengusaha besar baik dalam dan luar negeri
sungguh sangat mengkhawatirkan.
Penjajahan gaya baru yang memguasai politik ekonomi
dan kehidupan sosial masyarakat malah dianggap sebuah kemajuan peradaban.
Para pemuda menikmati bisingnya kehidupan
dan mengadaptasi pengaruh budaya dari luar
hanya sekedar menjadikan trend dan gaya hidup.
Hilanglah KeIndonesiaannya
Akankah ini menjadi awal sebuah era baru?
Apakah perubahan zaman baru akan dapat bertahan
dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan hebat.
Ataukah sebuah jalan untuk menguasai bangsa ini
dan menjadikan anak bangsa ini hanya sekedar penduduk sebuah negara
yang tak dapat menikmati secara utuh Kekayaan negerinya,
kekayaan budayanya. berkelimpahan sumber alamnya?
Hari ini, genap 89 tahun Sumpah Pemuda diIkrarkan,
namun bangsa ini terasa semakin jauh dari semangat persatuan
yang ada hanya pertikaian karena perbedaan pandangan dan pilihan.
Saatnya, kita sejenak merenungkan
mengapa kita harus segera berbenah diri
dan kembali bersatu dalam segala perbedaan yang ada.
Cibubur 28 Oktober 2017
Penulis: Febby Lintang