Budaya / SeniPuisi

Kutinggalkan Rohingya Tercinta

Puisi Febby Lintang
Kutinggalkan Rohingya Tercinta

Teriakan katakutan memecah keheningan
Berondongan peluru memekakan telinga
Kudekap bayi mungilku tangisnya semakin kuat
Cengkraman ketakutan menjalar ke seluruh nadi
Bunga bunga merah mulai menyala di sekeliling
Awan hitam menyesakan dada menerjang paru paru kami
Panas dan membakar melahap segala yang ada

Tangis bayi mungilku makin membahana
Menyambut ajal yang semakin mendekat
Dalam hati terus kubertanya apa yang telah kami perbuat
Apa salah kami terlahir karena berbeda?
Apakah kami berdosa ketika kami berbeda keyakinan?
Apakah kami harus ikut mati hanya karena konflik politik?
Dimanakah nilai nilai kemanusiaan?
Apakah kami bukan manusia sehingga harus dimusnahkan?
Bayi mungilkupun menjadi korban

Bayiku yang tak berdosa tak terdengar lagi tangisnya
Dalam kabut asap hitam pekat dia terbang dalam senyum
Dekapan para malaikat menuntun jalannya
Bayiku tersenyum melambai menggapai tangan lemahku mengajak terbang
Kusambut uluran tangan mungilnya
Bersamanya ku terbang meninggalkan api yang membara
Meninggalkan desingan peluru membabi buta
Jauuuuuuuuh menuju keabadian
Kutinggalkan Arakan tercinta
Kutinggalkan tanah kelahiranku
Kutinggalkan kekejaman mereka
Kutinggalkan api kebencian yang terus kami terima
Kutinggalkan Rohingya dalam duka
Meninggalkan sakit dan air mata
Meninggalkan dunia yang penuh nafsu dan keserakahan
Terbang bebas bersama bayiku tercinta
Menuju dunia abadi penuh cinta
Menuju sang Pencipta pemilik Kedamaian

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Jakarta 7 September 2017

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 115