Politik

PSI Sebut Prabowo Sosok Tempramental

tempramental, prabowo subianto, grasa-grusu, rizal calvary, emak-emak, kader psi, psi, perekonomian bangsa, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Prabowo Subianto saat menyapa masyarakat. (Foto: Facebook/Prabowo Subianto)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rizal Calvary menyebut Prabowo Subianto sebagai sosok yang kerap tempramental dan grasa-grusu. Ia mengatakan sikap tersebut berbahaya bagi pasar dan perekonomian bangsa.

“Kita prihatin emak-emak dimarahi begitu. Saya kira ini berbahaya ke depan. Pasar, moneter dan makro ekonomi membutuhkan top eksektif yang rasional dan tenang dalam mengambil keputusan. Susah kita bayangkan bagaimana kekacauan pasar dan ekonomi ketika pengambil keputusan tertinggi di pemerintahan yang emosinya sering meledak-ledak dan marah-marah sebelum memutuskan suatu kebijakan di bidang perekonomian dan moneter,” kata Rizal melalui keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Baca juga: NSEAS Ungkap Kinerja Jokowi Urus Jasa Keungan

Menurutnya, seorang presiden harus mampu mengendalikan emosi dan mampu bekerjasama dengan lembaga lainnya yang ikut mengatur moneter, perekonomian dan keuangan seperti pimpinan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta otoritas Pasar Saham.

”Saya bayangkan kemarahan kepada emak-emak itu terjadi juga di level yang lebih elit, pemerintah, dan kenegaraan. Semua orang ketakutan,” ucap dia.

Baca Juga:  Prabowo Temui Surya Paloh, Rohani: Contoh Teladan Pemimpin Pilihan Rakyat

“Boleh mengambil keputusan cepat tapi jangan grasa-grusu. Dia tidak boleh asal mempercayai yang bisikin sesuatu. Intuisinya harus jalan mana yang kasih masukan benar dan mana yang cuma mengacaukan ekonomi,” tambah Rizal.

Baca juga: Rizal Ramli Katakan Wajar Jokowi Panik dengan Situasi Defisit Current Account Nasional

Dia kemudian membandingkan sikap Prabowo dengan Jokowi. Menurutnya, sosok Jokowi yang tenang dan kalem sangat adem buat pasar dan perekonomian.

“Jokowi sudah terbukti. Saat pasar mengalami volatilitas tinggi, mata uang melemah, bahkan perpolitikan bergejolak beliau sangat tenang namun tegas. Beliau tidak mengambil keputusan dan komentar yang berpotensi menimbulkan kehebohan. Beliau juga tidak suka curhat. Sangat terukur dan ngademin. Saya kira pasar dan institusi moneter lebih suka yang begini,” pungkasnya.

(bya/alya)

Editor: Almeiji Santoso

Baca juga: Jalan Jokowi Kembali Menuju Istana Dinilai Terjegal Buruknya Kondisi Perekonomian Nasional

Baca juga: Quo Vadis Indonesia: Rakyat Papua Tidak Bangga Jadi Indonesia di Era Jokowi

Related Posts

1 of 3,165