NUSANTARANEWS.CO – Presiden Donald Trump memberikan penghargaan atas mencairnya ketegangan diplomatik antara Korea Selatan dan Korea Utara. Trump menilai, mencairnya hubungan kedua negara merupakan wujud dari pendirian yang kuat untuk terus melakukan dialog-dialog perdamaian.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebelumnya telah menawarkan perdamaian dengan Korea Selatan menyusul akan digelarnya Olimpiade Musim Dingin (Olympic Winter Games) tahun 2018 yang akan berlangsung pada Februari-Maret tahun depan di Pyeongchang.
Kedua negara bertetangga tersebut telah saling bertukar pesan formal untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Rencananya, komunikasi tersebut akan terus dilakukan di hari-hari mendatang.
Kim dalam sebuah pidatonya menyambut tahun baru mengatakan Korea Utara dan Korea Selatan memang sudah seharusnya menurunkan ketegangan militer di Semenanjung Korea untuk menciptakan lingkungan yang damai.
Jika dicermati, pihak yang justru membuat kegaduhan di Semanjung Korea tak lain adalah Amerika Serikat yang bersikap reaktif dalam menyikapi program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara.
Bahkan, AS berulang kali menekan Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Pyongyang atas program senjata pemusnah massalnya.
Sikap AS ini lantas membuat Kim semakin termotivasi dan tidak sudi untuk mengikuti keinginan Washington. Bagi Kim, program senjatanya sangat penting untuk menjaga kedaulatan negaranya dari ancaman-ancaman luar yang bisa datang kapan saja. Apalagi, status Korea Utara dan Korea Selatan secara tehnis masih berperang karena belum adanya perjanjian damain yang diteken. Kondisi rawan ini bisa saja dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kembali menciptakan perang di Semenanjung Korea. (red)
Editor: Eriec Dieda