NUSANTARANEWS.CO, Sidrap – Menjelang dihelatnya pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2018, situasi di Kabupaten Sidrap provinsi Sulawesi Selatan dikabarkan tengah tak kondusif. Situasi memanas setelah adanya insiden penyerangan yang menimpa salah satu calon wakil bupati Sidrap Mahmud Yusuf beberapa waktu lalu.
Dari informasi yang diperoleh, Mahmud Yusuf mengalami luka pada bagian tangan kiri dan punggung usai diserang sekelompok orang tak dikenal pada Selasa (13/2) lalu.
Sumber informasi kepolisian Polres Sidrap menyebutkan bahwa insiden itu bermula ketika Mahmud Yusuf mendatangi salah satu posko tim pemenangan pasangan DoaMU (Dollah Mando-Mahmud Yusuf), yang terletak di Jalan Kartini, samping Lapas, Rappang.
Tak selang lama, tiba-tiba sekelompok orang datang melempari mobil yang diparkir di depan posko, masing-masing mobil Fortuner dan Jazz. Mahmud mengatakan, saat mendengar ribut-ribut dari arah luar itulah dia kemudian berinisiatif keluar dari posko pemengan tim DoaMu. sekelompok orang tak dikenal itu mengeluarkan parang dan langsung mengejar dirinya. Beruntung, saat menyambangi posko pemenangan tersebut, dirinya mendapat pengawalan dari anggota kepolisian Polres Sidrap.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu. Namun demikian, tangan Cawabup Sidrap itu terluka tergores pecahan beling yang tertanam di pagar. Selain itu, beberapa mobil milik tim DoaMu juga mengalami kerusakan. Kejadian itu langsung dilaporkan Mahmud Yusuf ke Polres Sidrap, dengan laporan pengerusakan dan percobaan pembunuhan. Laporan Mahmud diterima oleh SPKT Polres Sidrap melalui Brigpol Otos Ronald dengan nomor LP STPL/92/II/2018/SPKT.
Namun demikian, insiden tersebut pada perkembangannya ternyata dilimpahkan penanganannya ke Polda Sulawesi Selatan. Dan menurut info dari Kasubdit Reskrim Polda Sulsel, sudah ada tiga tersangka yang diciduk yakni Illang, Ukke dan Uut. Saat ini ketiganya masih diperiksa di Mapolda Sulawesi Selatan.
Pelimpahan kasus ini ke Mapolda Sulsel justru mengundang pertanyaan. Bahkan, menurut informasi Kasubit Reskrim Polda Sulsel, rencananya minggu depan kasus ini dilimpahkan kembali ke Kejaksaan Tinggi Sulsel.
“Mengapa kasus ini dilimpahkan ke Polda Sulawesi Selatan, padahal kasus ini terjadi di Kabupaten Sidrap, ini yang membuat kami heran, dan tidak habis piker,” ujar kuasa hukum Mahmud, Safril Partang, Selasa (6/3/2018).
Safril meminta jajaran kepolisian Polres Sidrap maupun Polda Sulsel tak hanya menangkap tiga pelaku yang kemudian dijadikan sebagai tersangka, melainkan harus serius menggali siapa aktor di balik kejadian ini sehingga untuk mencegah tidak terulang kembali terjadinya kasus tersebut.
“Agar tidak terulang kejadian tersebut, dan demi memenuhi rasa keadilan maupun keamanan Kabupaten Sidrap, dalam penyelenggaraan momentum pilkada 2018 ini, maka kami mendesak agar Polisi harus dapat ungkap dalang insiden itu,” pinta Safril.
Sekadar informasi, Mahmud Yusuf adalah calon wakil bupati Sidrap yang berpasangan dengan Dollah Mando. Pasangan ini menamakan diri DoaMU, dan merupakan diusung koalisi Partai Demokrat dan Gerindra di Pilkada Sidrap 2018.
Rival DoaMU ialah pasangan Fatmawati Rusdi-Abdul Majid (Fatma) yang diusung oleh koalisi gemuk terdiri dari Partai Golkar, NasDem, PKS, PAN, PKB, PPP, PBB, PKPI dan Hanura. (ch)
Editor: Yahya Suprabana